Saya mengenal Trubus, yang dijual dalam bentuk tenongan mungkin sudah lebih dari sepuluh tahun. Awalnya, saya hanya mengetahui Trubus sebagai jajanan yang dijajakan oleh ibu-ibu yang membawa tenongan (semacam keranjang bulat yang dibawa di punggung). Sejak itu, saya cukup menggemari membeli tenongan Trubus ini.

Beberapa minggu yang lalu, saya tiba-tiba teringat bahwa Trubus ini memiliki sebuah toko mungil yang juga menjajakan menu-menu jajanan yang sama dengan yang biasa saya temui dijajakan dalam ibu-ibu tenongan. Saya pun langsung meluncur ke lokasi dimana toko tersebut berada, yaitu daerah Pakuningratan. Setibanya di lokasi, saya langsung bingung memilih menu yang akan saya pesan di toko mungil ini.

Setelah berkeliling di kedua rak yang memajang aneka menu tersebut, akhirnya saya berkeputusan untuk memesan menu Bihun dan Bakmi ala Trubus. Selain itu, saya juga memesan menu lumpia. Meski jajanan, menu di Trubus ini terbilang sedikit diatas rata-rata. Maklum, rasanya memang terkenal lezat jadi wajar jika mereka menaruh harga yang diatas rata-rata. Untuk seporsi bihun atau bakminya, saya harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 4.000, sedangkan lumpiannya Rp. 4.500. Yang membuatnya terasa sedikit mahal adalah porsinya yang terbilang cukup kecil.

Baik menu bihun maupun bakminya dibungkus dengan daun pisang dan sedikit menyerupai nasi kucing angkringan. Ukurannya pun tak besar, semakin membuatnya mirip dengan nasi kucing. Saya membuka dan menyantapnya begitu tiba di meja saya. Rasanya benar-benar lezat. Dengan kecenderungan rasa yang mengarah ke Chinese food, kedua menu ini terbilang manis dan gurih yang mantap. Teksturnya yang kenyal (bakmi) pun menambah kelezatan menu ini. Satu hal yang cukup unik untuk saya adalah penggunaan ebi pada kedua menu ini yang membuatnya semakin mantap dan unik.

Menu lumpianya pun tak kalah lezat. Lumpia berisi rebung dan telur yang dimasak manis ini terasa begitu lezat. Perpaduan lumpia yang manis dengan kuah bawang putihnya yang gurih dan sedikit pedas di lidah ini terasa sangat pas disantap bersama. Memang menu-menu jajanan yang ditawarkan oleh Trubus ini seolah ngga ada matinya. Kelezatannya sudah teruji meki waktu terus berganti. Tak heran jika saya dan keluarga saya masih menggemari jajanan  ala Trubus ini.

Tags : Kuliner, Jogja, Tenongan