Area Godean sisi luar Ringroad bukanlah area yang kerap saya kunjungi karena entah mengapa untuk saya area ini terasa begitu jauh. Terasa lebih jauh jika dibandingkan harus ke Kaliurang sekalipun. Ketidak-familiar-an saya pada area ini membuat saya cukup buta pada potensi kulinernya.

Beberapa waktu lalu, karena sebuah pekerjaan, saya harus berada di area Godean, KM. 7, Jogja. Karena saya benar-benar tak paham pada area ini, saya pun memutuskan untuk meminta teman saya, yang kebetulan cukup sering berada di area ini untuk mengajak saya ke tempat makan yang ia senangi. Ia pun dengan segera menanyakan apakah saya menyukai menu-menu berbahan dasar kambing. Saya mengangguk dengan cukup semangat karena memang saya cukup menggemari menu kambing. Ia pun langsung menyebut sebuah nama, Pak Samijo, tempat dimana ia akan mengajak saya untuk bersantap siang. Dengan singkat, ia menjelaskan jika gerai yang tak jauh dari tempat kami berada tersebut adalah salah satu warung sate kambing favoritnya.

Menanti datangnya jam makan siang kali ini terasa cukup lama karena saya begitu penasaran dengan gerai sate kambing favorit teman saya tersebut. Kami pun berkendara menuju gerai makan ini. Sesampainya disan, setidaknya ada empat pasang pengunjung yang tengah bersantap. Kami memilih duduk di meja yang terletak di sudut ruang. Teman saya dengan cepat memesan beberapa menu sekaligus, dan saya diam namun percaya sepenuhnya pada pilihan teman saya tersebut. Seporsi sate klathak, tongseng kambing, sate rempah bakar, dan tengkleng pedas kering telah hadir di meja dan siap untuk disantap. Saya memulainya dengan mencicipi menu sate rempah bakar, yang diracik dengan bumbu madu yang manis, dengan sentuhan rasa spicy dari rempahnyayang membuatnya terasa kaya. Teksturnya, yang sangat lembut membuat bumbu ini terasa hingga ke lapis terdalam dagingnya. Menu selanjutnya, saya mencicipi menu tongsengnya yang terlihat lebih menyerupai gule karena kuahnya yang kuning. Rasa kuahnya yang gurih mantap terasa pas dengan karakteristik rasa daging kambing yang gurih-unik ini. Secararasa cukup standar meski tak mengecewakan. Menu berikutnya, saya memilih menyantap sate klathak, atau sate kambing yang hanya dibumbui garam, dan disajikan dengan kuah gule terpisah. Untuk saya, sate klathak selalu menarik ketika tak menyantapnya dengan kuahnya karena rasa dasar dari kambingnya yang gurih, serta kepiawaian memasaknya justru terlihat dari kesederhanaan rasanya. Ketika mencicipi sate klathak racikan gerai ini, saya cukup terpuaskan. Rasa asinnya yang tepat membuat rasa gurih-unik dari dagingnya terasa menggugah selera. Teksturnya yang lembut pun turut menambah kelezatan menu ini. Menu terakhir namun tak kalah lezat adalah tengkleng pedas kering, yang gurih, pedas, dan nglawuhi.. Potongan tulang dengan sisa-sisa daging kambing ini diracik dengan bumbu kecoklatan yang pedas, yang dijamin membuat ketagihan. Benar-benar lezat.

Bersantap di gerai Sate Kambing Pak Samijo ini benar-benar membuat saya percaya pada potensi kuliner di daerah yang tidak saya akrabi ini. Benar-benar pengalaman yang menyenangkan, dan tak mengherankan jika teman saya gemar mengunjungi gerai sate kambing ini.

Sate Kambing Pak Samijo

Jl. Gamping-Bantulan, Godean, Jogja

10.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Kambing, Sate, Tengkleng, Tongseng, Gule