Setiap kali saya melintasi  ruas Jl. Kaliurang KM. 9, Jogja atau tepatnya utara simpang tiga Pesona Merapi, mata saya selalu tertarik pada sebuah gerai kopi sederhana bernama Doa Ibu. Gerai ini sebenarnya sangat biasa, dengan ukuran bangunan yang sedang, dan interior yang cenderung minimalis dengan warna natural semen. Tak ada elemen yang mencolok untuk kemudian menarik perhatian. Mungkin sekedar rasa penasaran saja yang membuat saya selalu memperhatikan gerai ini. Akhirnya saya sampai di titik di mana saya memutuskan untuk berhenti dan mencobanya mengingat saya sedang punya waktu luang yang bisa dihabiskan. Memasuki ruangan dari gerai ini sama seperti memasuki gerai serupa dengan pilihan komposisi interior yang serupa; dinding semen, dan furniture dominan kayu.

Sang barista menyapa saya dengan ramah dan memberi saya informasi yang pas atas pertanyaan-pertanyaan saya. Akhirnya saya memesan segelas cappuccino, es kopi susu, dan seporsi Rice Bowl. Sembari mengerjakan pekerjaan rumah yang bisa dikerjakan remote, saya mencicipi menu-menu yang telah saya pesan. Cappuccino-nya terbilang cukup standar dengan komposisi per elemen yang seimbang namun masih menyisakan ruang yang cukup untuk cita rasa kopinya mendominasi. Hal ini tentu saja berbeda dengan es kopi susu yang memang sejak awal dibuat lebih kepada rasa susu ketimbang kopinya, dan memang ditujukan untuk pelanggan yang ingin menikmati sedikit rasa kopi di dalam minuman yang didominasi susu tersebut. Meski begitu, memang susah untuk menolak kesegaran menu es kopi susu di siang yang cukup panas ini. Untuk menu makanannya, rice bowl yang kalau tidak salah disajikan bersama ayam bersalut bumbu teriyaki, dan telur mata sapi ini sangat sederhana. Cukup untuk mengenyangkan perut. Di penghujung kunjungan saya saat itu, saya didatangi oleh seseorang yang saya duga bekerja di gerai kopi tersebut. Ia datang membawa tiga potong donat utuh yang masih hangat dan berbentuk tak terlalu sempurna. Ia menghidangkannya untuk saya dan mengajak saya mengobrol sebentar. Obrolan kami cukup standar namun rasa dari donat bersalut gula halus ini lezat. Kesederhanaannya dalam rasa dan bentuk justru membuat saya sangat menikmatinya. Seandainya saja menu ini tertulis di daftar menu pasti akan saya pesan karena akan terasa sangat pas untuk disantap bersama cappuccino ataupun es kopi susunya.

Untuk saya gerai ini sama dengan gerai kopi lainnya yang banyak hadir di kota Jogja. Satu-satunya yang membuat saya terkesan justru pada menu terakhir, donat gula halusnya. Mengingat saya bukanlah seorang perokok, satu catatan yang sedikit membuat gerai ini terasa kurang nyaman adalah kehadiran perokok yang berada di dalam ruang ber-AC.

Doa Ibu

Jl. Kaliurang KM. 9, Jogja

09.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee Shop, Nongkrong