Pertama kali memasuki gerai bernama Substore 10A yang berada di Jl. Tirtodipuran, Jogja ini, saya langsung dihadapkan pada sebuah gerai makan mungil dengan tatanan yang mengingatkan saya pada konsep diner, yang kerap saya lihat pada film-film dengan setting Amerika. Ukurannya yang mungil, warnanya yang natural kayu memberikan kesan intim dan hangat. Gerai ini sendiri rupanya bukan hanya berfungsi untuk duduk, ngopi, dan makan karena di bagian belakang ruang yang mungil ini terdapat berbagai pernak-pernik seperti piringan hitam, buku, dan beberapa craft. Dari segi ruang yang terbatas, fungsi yang dibebankan pada ruang ini cukup banyak namun berhasil untuk tetap membuat para pengunjung merasa nyaman. Di bagian depan luar, terdapat dua meja yang berfungsi untuk memberi ruang orang-orang yang merokok untuk bersantai.

Menu-menu yang ditawarkan sebenarnya tak terlalu banyak namun lagi-lagi gerai ini berhasil membuatnya terasa intim dengan menghadirkan menu of the day yang selalu berganti tiap hari. Hari dimana saya datang, gerai ini menyajikan menu nasi, sayur bayam, pepes tahu, dan tempe mendoan. Menu sederhana yang langsung membuat saya yakin untuk memesannya. Selain menu of the day, saya juga memesan seporsi chicken wings racikan gerai ini. Untuk minumnya, saya memesan secangkir cappuccino, dan Santosha. Satu per satu menu pun hadir di meja saya. Karena terdorong oleh rasa lapar, saya menyantap menu of the day-nya terlebih dahulu. Menu ini sesuai harapan saya atas menu sederhana dengan rasa yang begitu akrab dan menggugah selera. Kesegaran sayur bayamnya berpadu dengan rasa gurih pepes tahu yang aromatik, dan tempe mendoannya yang crispy. Benar-benar rasa yang menggugah selera. Saya pun sesekali mencicipi chicken wings yang disajikan dengan memadukan rasa manis madu dengan sedikit sentuhan spicy yang menggigit. Menu ini sebenarnya lebih pas untuk disantap sebagai hidangan pembuka namun saya menyatapnya sebagai tambahan lauk. Untuk minumannya, cappuccino racikan gerai ini terasa sedikit terlalu creamy dan foamy untuk ukuran cappuccino. Sedangkan untuk menu Santosha, yang adalah semacam teh susu dengan sedikit sentuhan rasa rempah ini terasa menyegarkan karena kebetulan saya memesannya dalam bentuk es. Pas untuk siang yang panas.

Secara keseluruhan, hal yang membuat menu ini terasa menarik untuk didatangi adalah keintimannya. Baik suasana maupun kehadiran menu of the day membuat gerai ini terasa terbuka, dan memberikan kehangatan. Untuk rasa, saya cukup merekomendasikannya, khususnya menu-menu racikan harian yang selalu berganti ini. Penuh kejutan namun saya menduganya memiliki kelezatan rasa yang cukup stabil.

Substore 10 A

Jl. Tirtodipuran 10 A, Jogja

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee Shop, Nongkrong