Beberapa waktu yang lalu, saya kebetulan bersantap di sebuah warung di daerah Jambusari, Condong Catur, Jogja. Nah, pada saat itu, saya melihat sebuah warung tenda bernama Sego Megono Kang Dar yang tampak ramai dan menarik namun sayangnya perut saya sudah terlalu kenyang, dan akhirnya saya pun batal mampir ke warung tersebut.

Berselang satu minggu, akhirnya saya berkesempatan mampir ke warung milik Kang Dar tersebut. Saya tiba disana sekitar pukul 20.30 WIB alias sudah cukup malam. Saya pun memesan satu porsi Sego Megono ukuran sedang sebagai santap malam saya. Meski masih ramai pengunjung namun tampaknya lauk yang ditawarkan sudah tak terlalu banyak. Akhirnya saya pun mengambil sate usus, sate telur puyuh, dan gorengan sebagai tambahan lauk. Tak lama kemudian, menu sego megono pesanan saya hadir di hadapan saya dan siap untuk disantap.

Menu sego megono ini merupakan menu khas Pekalongan, Jawa Tengah. Setelah saya mendapatkan menu pesanan saya, saya baru tahu bahwa sego megono merupakan menu nasi yang disajikan dengan parutan kelapa serta potongan nangka yang kecil-kecil. Awalnya saya tak mengetahui bahwa itu adalah nangka karena rasanya tertutup oleh gurihnya kelapa parut. Setelah saya tanyakan, barulah saya tahu bahwa rasa manis dan wangi yang sesekali terasa itu adalah rasa dari nangka. Hmmm, benar-benar unik. Konon katanya menu ini sangat pas disantap dengan mendoan, untunglah saya pun memesan mendoan. Begitu disantap bersamaan, rasanya memang bertambah lezat dan memikat. Meski sederhana, rasa yang ditawarkan berhasil membuat saya semakin bernafsu untuk menghabiskannya.

Pertemauan saya dengan warung ini yang bermula dengan ketidak sengajaan rupanya berakhir dengan kepuasan. Ngga rugi sudah menyempatkan diri untuk kembali ke daerah Jambusari, Condong Catur hanya untuk menikmati seporsi sego megono racikan Kang Dar.

Sego Megono Kang Dar

Jl. Raya Candi Gebang, Jambusari, Condong Catur, Jogja

17.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Sego Megono, Nasi Megono