Fenomena es kepal atau yang kerap dituliskan dengan sedikit berbahasa Melayu dengan nama ais kepal ini setidaknya telah dimulai sejak menjelang tahun 2018. Perkenalan saya dengan es kepal ini bermula ketika saya sedang dolan bersama keponakan saya di tengah terik siang yang menyengat. Sejak itu, saya cukup menyukai keberadaan gerai-gerai es kepal ini, khususnya untuk menghindari panasnya Jogja di siang hari.

Beberapa waktu yang lalu, saya mengunjungi sebuah gerai es kepal bernama Es Kepal Alkid. Sesuai namanya, gerai ini berada di area alkid, singkatan dari Alun-Alun Kidul (selatan). Saya mengunjungi gerai ini bersama seorang teman yang kebetulan belum mengetahui rasanya es kepal. Untuk menjawab rasa penasarannya, saya pun mengajaknya ke es kepal Alkid, yang konon merupakan pionir penjaja es kepal sebelum akhirnya menjadi viral dan ada di setiap sudut kota. Gerai es kepal ini terbilang mungil, dan sedikit sepi. Maklum, akhir-akhir ini hawa Jogja memang cukup adem meski matahari bersinar cukup terik. Menurut info cuaca, hawa ini berasal dari angin musim dingin yang berhembus dari selatan pulau Jawa.

Jika awalnya saya hanya mengetahui es kepal ini dalam balutan rasa Milo, ternyata di gerai ini menawarkan cukup banyak rasa, khususnya red velvet dan matcha. Tentu saja kedua rasa itu menjadi pilihan saya. Cairan kental berwarna coklat, merah-keunguan, dan hijau muda itu dituangkan ke atas es batu yang telah diserut sebelumnya. Ketiga cairan kental itu masing-masing dituang hingga menutupi tumpukan es batu serut tersebut. Cara menikmatinya ada dua, yaitu dengan cara menyantapnya langsung denga serutan es batu yang belum mencair atau membiarkannya sedikin mencair dan tercampur. Cara pertama adalah cara yang dipilih oleh teman saya yang cukup gemar dengan minuman es serut. Ada sensasi kemrutuk ketika mengunyah es serut yang terbalut rasa manis dari Milo, red velvet, ataupun matcha tersebut. Saya memilih cara kedua, menantinya sedikit cair. Cara ini saya pilih karena gigi saya kebetulan sensitif pada es, dan membuat rasanya tidak semanis ketika masih kental. Keduanya sama lezatnya hanya memberikan sensasi yang berbeda satu sama lain.

Setelah mencicipinya, teman saya yang awalnya pesimis dengan kehadiran es kepal ini ternyata justru menggemarinya. Menurutnya, es kepal yang viral dimana-mana ini tak seburuk bayangannya. Cukup bisa menjadi andalan di kala hari yang panas sedang menyerang kota Jogja.

Es Kepal Alkid

Jl. Langenastran Kidul, Jogja

10.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Es Kepal, Es Kepal Milo, Ais Kepal, Es Kepal Red Velvet