“Pa an tuh?” Tanya saya ketika melihat seorang teman scrolling linimasa Instagram.

“Tau nih, cuma mie doang tapi banyak yang pada kesana” Jawab teman saya tanpa terlalu mempedulikan saya.

Jari teman saya masih bergerak keatas-bawah, dan gambar-gambar mie tersebut bermunculan secara bergantian. Karena penasaran, saya pun iseng mengajaknya.

“Yuk cobain ntar malem” Ajak saya kepada teman saya.

“Yuk lah, dari dulu kek ngajakinnya” Jawabnya dengan sedikit menyebalkan.

Sepulang kantor kami pun langsung tancap gas menuju Jl. Kaliurang KM. 4.5, Jogja, tempat dimana mie bernama Mie Lampung Uno ini berada. Deretan motor di depannya menunjukkan betapa gerai ini memiliki penggemar yang cukup banyak. Jumlah meja yang ada di dalam ruangan ini semuanya penuh oleh pengunjung. Hanya satu meja di depan, dekat dengan kasir saja yang masih tampak tak berpenghuni. Kami pun masuk ke dalam dan mulai memesan di kasir.

Di gerai ini hanya ada tiga menu, yaitu mie, bihun, atau kwetiaw. Berhubung kami cuma berdua jadi kami hanya memesan dua jenis, yaitu mie dan kwetiaw. Untuk ukurannya, gerai ini menawarkan berbagai ukuran, dari yang mungil hingga ke porsi gajah atau besar sekali. Lagi-lagi kami pun memilih ukuran yang paling masuk akal, yaitu ukuran yang disebut dengan sebutan ukuran manusiawi. Untuk minumannya, saya memesan segelas teh tarik. Meskipun pengunjungnya banyak namun gerai ini tampak cekatan melayani tiap pesanan. Jumlah pegawainya yang terbilang cukup banyak berhasil mengakomodir pesanan yang banyak dan membuat pesanan kami pun datang dengan cepat.

Kekagetan pertama saya adalah ukuran porsinya yang terbilang besar meskipun ukuran yang kami pesan adalah porsi normal atau manusiawi. Kedua, topping ayam cincangnya pun terbilang banyak. Seimbang dengan banyaknya mie yang disajikan. Ketiga, secara rasa, topping ayam cincang ini memang terbilang lezat. Rasa gurihnya yang mantap berhasil memberi kekuatan pada kuah mie-nya yang sebenarnya terbilang sedikit hambar. Tekstur dari mie maupun kwetiaw-nya yang kenyal membuat menu ini terasa cukup unik. Dengan rasa, harga, dan khususny porsi seperti ini tak heran jika mie ini jadi primadona di kalangan mahasiswa.

“Jadi, gimana menurutmu rasanya?” Tanya saya pada teman saya.

“Mayan sih tapi kayaknya yang pada nge-upload agak lebay juga ya” Jawab teman saya santai sambil meneruskan menyantap kwetiaw pesanannya.

Mie Lampung Uno

Jl. Kaliurang KM. 4.5, Jogja

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Lampung, Mie