Selepas menyantap menu pembuka, sepertinya kini saya siap untuk menikmati menu utama. Menu utama yang tentunya akan mengenyangkan. Setelah berjalan memutari tiap gerai, akhirnya pilihan saya jatuh ke Bebek Goreng Colombo, yang sebenarnya terletak di samping gerai Dunia Siomay. Menu yang ditawarkan hanya dua, yaitu bebek goreng atau sop iga. Berhubung saya sedang tidak mood untuk menyantap menu berkuah meski cuaca malam sedang dingin-dinginnya maka saya memilih untuk memesan seporsi bebek goreng sebagai menu santap malam saya. Untuk ukuran menu bebek, harga yang ditawarkan oleh gerai ini untuk satu set yang terdiri dari bebek goreng, sambal, lalapan, dan nasi terbilang murah, yaitu Rp. 16.000 saja. Setelah memesan, saya pun kembali menduduki tempat saya semula. Pelayanan gerai ini sedikit lambat karena memang banyak pesanan namun semuanya hanya dikerjakan oleh seorang ibu-ibu. Setelah menanti sekitar kurang lebih setengah jam, akhirnya menu saya datang. Satu porsi bebek goreng lengkap tersaji di hadapan saya. Ukuran bebeknya memang terbilang tak terlalu besar mengingat harganya yang cukup murah namun secara rasa, bebek goreng ini terbukti lezat. Bebek goreng ini disajikan dengan remukan serai yang ikut digoreng. Secara rasa, bebek goreng ini menawarkan rasa yang gurih. Bumbunya ynga mantap dan meresap hingga ke dalam membuat bebek goreng ini terasa spesial dan murah. Belum lagi ketika disantap bersama sambal bawang mentahnya, kelezatan bebek ini pun semakin berlipat. Tak ada yang lebih lezat dari bersantap menu bebek goreng mantap bersama sambal yang pedas dan seporsi nasi hangat. Menu sederhana yang membuat lidah saya termanjakan. Meski bebeknya berukuran kecil namun secara rasa dan harga, menu bebek racikan Bebek Goreng Colombo ini memuaskan. Ngga nyesel saya memutuskan bersantap di gerai mungil ini. Kelezatan yang sesuai dengan mood saya malam ini. Bebek Goreng Colombo Angkringan Nongkrong (KringKrong), Jl. Damai, Jogja 12.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bebek, Bebek Goreng