Meski penamaan sebuah tempat, khususnya tempat komersil seperti tempat makan itu sangat penting tapi sering saya bertemu dengan warung yang hadir tanpa nama. Keberadaannya yang tanpa nama ini pun rupanya tidak lantas membuat tempat makan tersebut tidak dikenal. Beberapa diantara warung tanpa nama ini konon justru memiliki rasa yang luar biasa, salah satunya adalah Warung Mie Ayam yang terletak di Jl. Suryodiningratan ini.

Warung mie ayam yang terletak di barat Hotel Brongto ini memang tidak memiliki nama namun banyak tempat yang berdomisili di kawasan selatan Jogja mengetahui keberadaan warung mie ayam ini. Yup, rasanya yang lezat telah malambungkan nama warung ini. Hanya berbekal cerita dan deskripsi tempat, satu per satu orang mengunjungi warung ini. Kini, giliran saya untuk mencicipinya dengan mulut saya sendiri.

Warungnya sangat kecil dan baru buka menjelang maghrib. Setibanya disana, saya pun langsung memesan satu porsi mie ayam. Tempat ini memang hanya menyediakan satu jenis makanan. Satu porsi mie ayam pesanan saya pun diracik dengan cepat. Tak lebih dari lima menit, semangkuk mie ayam telah hadir dan siap untuk disantap. Saya pun langsung menyantap mie ayam ini. Rasa yang saya tangkap ketika menyantap mie ayam ini adalah rasa manis dan gurih yang pas. Tidak berlebihan. Sedikit mengingatkan saya pada menu mie ayam ndeso yang kerap saya nikmati jaman masih kecil.

Meski ndeso, mie ayam ini diracik dengan sangat pas. Rasanya yang sederhana namun lezat ini benar-benar pas di lidah. Belum lagi ayamnya yang dicampur bumbu dan merica yang merasuk hingga ke dalam tiap potongnya, benar-benar menambah kelezatan menu ini. Satu hal lagi yang menarik dari menu ini adalah telur puyuh manis yang dihidangkan sebagai bagian dari isi mie ayam ini. Unik dan tentunya lezat.

Untuk ukuran seharga Rp. 5.500, rasa yang ditawarkan menu ini benar-benar diatas rata-rata. Kombinasi rasa, harga, serta porsi seperti yang ditawarkan oleh warung tak bernama ini memang selalu menarik perhatian banyak orang. Tak heran jika popularitasnya terus berkembang dari waktu ke waktu.

Tags : Kuliner, Jogja, Mie Ayam