Ketika malam tiba, dan saya sedang melintas di depan kampus Universitas Kristen Duta Wacana, saya cukup terpesona dengan warung-warung kaki lima yang ramai dikunjungi oleh para pemburu kuliner. Diantara deretan yang padat tersebut, saya melihat sebuah warung yang bertuliskan Ayam Taliwang Pak Maris di spanduk yang membungkus warung tenda tersebut.

Berhubung saya sedang ingin menikmati menu yang berbeda dari biasanya, maka saya pun memutuskan mampir.Meski terdapat beberapa pengunjung namun warung ini memang tak seramai beberapa warung lainnya. Ketika saya masuk, terdapat empat pengunjung yang tampaknya sedang asyik bersantap menu yang terkenal pedas ini. Saya pun memesan satu nasi campur yang terdiri dari nasi, ayam bakar Taliwang, dan lalapan, plus sambal mentah. Menu seharga Rp. 13.000 ini sepertinya akan menjawab rasa ingin saya bersantap sesuatu yang berbeda dari hari-hari biasanya. Semoga saja racikan Pak Maris ini menghadirkan rasa yang baru, unik, dan tentunya lezat.

Dengan sigap, seorang bapak melayani pesanan saya, dan dalam waktu yang realtif singkat menu pesanan saya telah hadir di hadapan saya. Menu ini tampak begitu lengkap dan membuat nafsu makan saya langsung bertambah. Diatas ayam bakarnya terdapat seperti bumbu. Setelah saya cicipi, barulah saya tahu bahwa itu adalah sambal matang yang gurih dan pedas. Rasa sambal ini sangat pas disantap bersama ayam bakarnya yang gurih dan sedikit manis. Perpaduan ayam bakar dan sambal matangnya ini berhasil membuat saya mengucurkan keringat. Rasanya benar-benar mantap. Untuk sedikit menghilangkan rasa pedas, saya pun menyantap lalapannya yang terdiri dari terong, kemangi, dan kacang panjang. Lalapan ini disajikan dengan sambal mentah yang terlihat terbuat dari tomat. Ketika lalapan ini bertemu dengan sambal mentahnya, rasa segar dan sedikit pedasnya membuat saya terpikat. Sambal mentah ini mengingatkan saya pada sambal dabu-dabu yang asam menyegarkan namun dalam bentuk yang tak berkuah. Tidak ada satu bagian pun yang terlewat dari saya. Semua isi dari menu ini saya lahap habis tak bersisa.

Menu Ayam Taliwang Pak Maris ini berhasil memberi sentuhan yang berbeda pada santap malam saya kali ini. Tepat seperti yang saya harapkan. Selain itu, rasanya yang lezat dan memikat membuat saya jatuh cinta pada menu khas Nusa Tenggara Barat ini. Jadi, setidaknya sekarang saya punya jujugan baru ketika mencari makan malam. Sangat recommended.

Ayam Taliwang Pak Maris

Depan Universitas Kristen Duta Wacana, Jogja

17.00 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Nusa Tenggara Barat, Ayam, Ayam Bakar, Ayam Bakar Taliwang