Durian (yang juga dikenal dengan naman duren) untuk saya tergolong buah yang aneh sekaligus unik. Aneh karena memiliki aroma yang menyengat sekaligus dianggap sebagai buah paling tidak sehat. Di saat yang bersamaan, buah ini terbilang unik karena memiliki penggemar yang bisa dibilang cukup banyak. Biasanya, penggemar durian ini masuk dalam kategori kelas berat. Mungkin itulah yang dilihat oleh Mendem Duren, sebuah gerai penjaja minuman dengan cita rasa duren.

Meski bukan penggemar berat durian, saya tetap saja penasaran untuk mencicipi Mendem Duren yang terletak di kawasan Mrican ini. Maklum, nama besarnya sudah dikenal dimana-mana, khususnya diantara pecinta durian. Sesampainya di lokasi, aroma durian langsung menyergap saya. Rupanya gerai ini di-setting layaknya warung burjo 24 jam, dan Mendem Duren memang melayani selama 24 jam nonstop. Siap melayani para pecinta durian di setiap waktu.

Saya pun memesan satu porsi minuman durian susu putih. Untuk porsinya, di Mendem Duren ini tersedia tiga varian, yaitu besar, sedang, dan kecil (mereka menyebutnya porsi baby). Berhubung saya bukan penggila durian, maka saya pun memesan porsi kecil seharga Rp. 10.000. Dengan sigap, setiap pesanan langsung disiapkan sehingga tak perlu menunggu lama untuk saya bisa mendapatkan minuman saya.

Awalnya, saya menduga akan menemukan bongkahan buah durian di dalam minuman saya layaknya ketika memesan es teler dengan durian. Rupanya dugaan saya salah. Alih-alih memasukkan bongkahan buah plus bijinya, Mendem Duren telah mengambil daging buah durian (tanpa biji) ke dalam minuman saya. Selain cita rasa kelezatannya lebih terjaga, hal ini memudahkan saya dalam menikmati minuman ini. Rasa duriannya yang manis dan lembut benar-benar membuat saya, yang bukan penggemar durian pun mendadak jatuh cinta dengan buah ini. Lezat dan menyegarkan.

Rasa penasaran saya terjawab. Kelezatan es durian ala Mendem Duren ini berhasil membuat saya terkesan dan ingin menikmatinya lagi. Yup, bisa dibilang semacam ketagihan dengan kelezatan es durian racikan Mendem Duren.

Tags : Kuliner, Jogja, Duren, Es