Beberapa waktu yang lalu, saya melintas di ruas Jl. Taman Siswa, Jogja dan melihat sebuah gerai bernama Surabi Duren. Sebenarnya perut tak terlalu lapar namun rasanya sedang ingin nyemil sesuatu yang manis dan sedikit berat. Akhirnya, saya pun memutuskan mampir ke gerai tersebut karena saya merasa menyantap surabi adalah salah satu solusi dari keinginan saya tersebut. Meski namanya Surabi Duren, gerai ini tak hanya menyajikan satu jenis surabi itu saja. Gerai ini menyajikan lebih dari dua puluh varian rasa surabi namun berhubung saya hanya seorang diri, jadi mau tak mau harus menyesuaikan dengan ukuran perut. Saya pun memesan tiga rasa surabi yang saya lihat dapat memberikan gambaran yang lengkap mengenai aneka surabi yang ditawarkan oleh gerai ini. Surabi duren seharga Rp. 7.500, surabi kincai seharga Rp. 5.000, dan surabi ayam mayo seharga Rp. 8.000 menjadi pesanan saya malam itu. Cukup terjangkau untuk ukuran menu camilan yang sedikit berat. Jenis surabi yang saya cicipi pertama adalah surabi durennya. Surabi yang disajikan dengan saus duren ini terasa cukup memikat. Meski secara rasa tak terlalu istimewa namun rasa manisnya yang lembut, aroma duriannya yang tak menyengat membuat surabi durian ini terasa lebih friendly, khususnya bagi orang yang tak terlalu menggemari rasa duren. Berbeda dengan rasa durennya, rasa kincainya terasa lebih sederhana dan lezat. Surabi yang disajikan dengan gula merah cair dan parutan kelapa ini terasa begitu lezat. Kombinasi rasa manis, gurih, dan lembutnya tekstur surabinya seolah berpadu dengan sangat pas. Manis dan memikat. Kelezatan rasa ini pun juga terasa ketika saya menyantap surabi ayam mayonya. Meski awalnya saya cukup meragukan surabi dengan rasa ini namun ternyata justru surabi ayam mayo ini menjadi salah satu juara malam ini. Kelembutan surabi yang sebelumnya telah dicampur dengan potongan ayam ini disajikan dengan saus mayones yang gurih, lembut, dan segar. Rasanya benar-benar pas dan sangat memanjakan lidah. Sangat tidak terduga. Setelah mencicipi ketiga menu ini, keinginan saya untuk nyemil pun hilang sudah. Selain itu, perut pun kini terasa sedikit kekenyangan namun termuaskan. Meski namanya Surabi Duren namun sejujurnya justru menu yang diluar duren lah yang menarik untuk dicoba, setidaknya itulah yang saya rasakan setelah mencicipi ketiga menu pesanan saya. Surabi Duren Jl Taman Siswa, Jogja 11.00 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Surabi, Surabi Duren, Surabi Kinca, Surabi Ayam Mayo