Bermalam di Kaliurang yang dingin adalah sesuatu yang menyenangkan tapi jika pagi hari sudah harus berada di tengah kota Jogja untuk bekerja bisa dibilang sedikit menyiksa. Pagi yang terburu-buru dan lupa sarapan adalah hal yang kerap terjadi.

Saya sengaja berangkat lebih pagi dari yang dijadwalkan dengan harapan dapat sarapan di tengah perjalanan sebelum tiba di lokasi kerja. Bisa dibilang keberadaan kampus pusat UII yang terletak di Jl. Kaliurang KM. 14.5, Jogja ini adalah penyelamat di pagi hari. Keberadaannya membuat area ini menjadi pusat makanan untuk para mahasiswa yang tinggal di area ini. Beberapa warung makan pun tampak telah beroperasi, dan siap menampung orang-orang yang dilanda kelaparan di pagi hari. Salah satu penjaja makanan yang tampak menarik, baik dari segi makanan dan kecepatan penyajiannya adalah Nasi Kebuli Abah. Nasi kebuli ini tidak dijual di dalam warung. Penjualnya hanya menggunakan motor yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat mengakomodasi seluruh jualannya.

Saya pun berhenti dan memesan seporsi nasi kebuli. Untuk lauk tambahannya, saya membeli ayam pedas dan telur pedas. Saya sengaja menambah lauk karena saya pernah mengalami membeli nasi kebuli di sebuah penjaja yang tidak memiliki tambahan lauk. Ketiadaan lauk ini cukup membuat saya sedikit kebosanan meski rasa nasi kebulinya lezat. Karena tidak ingin mengulangi pengalaman itu lah saya memesan lauk tambahan. Nasi kebuli racikan Abah ini memiliki rasa dasar yang sudah cukup menggugah selera. Rasanya cukup sederhana dengan menghadirkan nuansa rasa rempah dan kari, serta sesekali dikejutkan dengan rasa manis dari kismis maupun gurih daging yang terselip diantara nasi tersebut. Rasa dasarnya memang lezat, dan semakin terasa lezat setelah menyantapnya dengan lauk telur dan ayamnya yang pedas. Rasa pedas dari kedua lauk ini tidak terlalu menyengat di lidah, dan cenderung sedikit manis. Rasa yang sangat khas dalam masakan Jogja. Sambal tapi lebih mengarah ke rasa manis. Kehadiran lauk ini jelas menambah kelezatan rasa dari menu sederhana ini.

Menu ini habis dengan cepat. Selain diburu waktu, kelezatannya cukup membuat saya tenggelam dan menyantapnya tanpa henti. Perut kenyang, hati senang, dan saya pun melanjutkan sisa perjalanan yang masih harus saya tempuh agar tak terlambat sampai di kantor.

Nasi Kebuli Abah

Jl. Kaliurang KM. 14, Jogja

07.00 – 12.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Nasi, Nasi Kebuli