Pertama mengetahui keberadaan Noma via media sosial, saya langsung tertarik untuk mencobanya. Dari fotonya yang tersebar di dunia maya, gerai ini tampak lapang, cukup fotogenik, dan tentunya menu-menu yang ditawarkan terlihat menarik. Selain itu, di beberapa foto tampak area rooftop yang menghadap ke arah Ring Road.

Tergoda oleh foto-foto yang tersebar itu, saya pun memutuskan untuk menghabiskan hari bekerja di gerai ini. Embel-embel co-working space yang tertulis di akun gerai ini membuat saya semakin mantap untuk menyelesaikan semua pekerjaan saya hari tersebut dengan cara ngendon seharian di gerai ini. Saya tiba di gerai ini pukul 10.00 WIB. Terlalu cepat untuk makan siang namun sudah lewat jauh dari jam sarapan. Saya pun memutuskan untuk brunch dengan memesan seporsi Noma Signature Poutin sembari menanti rapat pertama saya dengan seorang kolega. Menu tersebut hadir bersamaan dengan kehadiran kolega saya. Menu ini adalah seporsi French fries yang disajikan dengan saus Bolognaise, dan diatasnya disajikan dua telur mata sapi setengah matang. Menu ini terasa pas sebagai camilan pendamping pertemuan kami. Perpaduan rasa saus Bolognaise yang gurih dan sedikit asam tomat ini terasa pas ketika tercampur dengan kuning telur yang meleleh. Perpaduan kedua ini menghadirkan saus cocolan yang lezat untuk kentang gorengnya.

Pertemuan ini berjalan lebih panjang dari yang kami bayangkan. Lepas dari menu camilan, kami membutuhkan menu yang lebih berat sebagai santap siang kami. Kami pun memesan seporsi Omurice dan Chicken Rice Bowl with Sambal Matah. Omurice, atau nasi dengan omelette bergaya Jepang ini menjadi pesanan saya. Secara rasa, tekstur omelette-nya yang sangat lembut, serta saus kecoklatannya yang gurih dan sedikit manis ini terasa begitu menggugah selera. Isiannya pun terbilang lengkap, dan membuat rasanya terasa cukup kaya. Chicken Rice Bowl-nya terbilang lebih sederhana karena hanya menyajikan potongan ayam dan sambal matah yang pedas dan cukup aromatik. Sederhana namun tetap memikat. Rapat pertama sudah berakhir seiring tandasnya seluruh makanan. Saya pun memasuki ke pertemuan berikutnya dengan kolega yang lain lagi, dan kali ini kami hanya ditemani dengan segelas es kopi susu klasik yang mengingatkan pada minuman serupa yang biasa saya minum pada masa masih sekolah, es kopi susu Noma yang lebih mengedepankan nuansa rasa segar kelapa, dan segelas es Americano yang mantap namun menyegarkan. Tiga gelas kopi ini menemani kami hingga matahari nyaris tak menampakkan dirinya lagi.

Senja yang kemerahan menjadi hadir bersamaan dengan berakhirnya pekerjaan kami. Kami pun bergegas merapikan pekerjaan, menghabiskan sisa minuman yang sebenarnya tak seberapa tersebut, dan turun menyusuri toko furniture di area bawah gerai makan ini. Perut kenyang, perasaan puas, dan pekerjaan pun terselesaikan.

Noma Eatery

Jl. Pandega Rini I/10 (diataas Asram Furniture), Jogja

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Es kopi susu, single origin, Omurice, Rice Box, Poutine