Saya mendapatkan kabar dari seorang teman bahwa ada sebuah rumah makan baru yang menyajikan menu bebek namun dengan berbagai olahan alias ngga cuma digoreng. Selain itu, masih menurut kawan saya tersebut, rumah makan bernama Bebek Nusantara ini menawarkan rasa yang cukup menjanjikan.

Setelah diceritakan berulang kali, akhirnya saya termakan juga oleh bujuk rayu teman saya tersebut. Kami berdua memutuskan untuk bersantap siang di rumah makan tersebut. Selain karena penasaran, lokasinya yang tak terlalu jauh dari kantor kami membuat keputusan untuk bersantap di Bebek Nusantara terlihat seperti ide yang menarik. Setibanya di lokasi, saya pun langsung membaca menu-menu bebek yang ditawarkan. Diantara banyaknya menu tersebut, terdapat dua menu yang menurut saya cukup menarik, yaitu Bebek Balado dan Bebek Sambal Bajak.

Saya memang sengaja memilih kedua menu pedas karena kebetulan saya cukup suka menu-menu pedas, dan juga kedua rasa ini jarang sekali dijajakan. Saya mencicipi bebek baladonya terlebih dahulu. Rasa pedasnya yang mantap langsung membuat keringat saya mengalir dari dahi. Daging bebeknya yang sudah di campur dengan bumbu sambalnya membuat menu ini terasa semakin pedas. Selain pedas, menu ini terasa sedikit asin. Perpaduan rasa yang pas di lidah. Benar-benar pedas dan memikat.

Tak berbeda jauh dengan menu sebelumnya, menu bebek sambal bajaknya pun terasa pedas. Bedanya, menu ini tak terlalu mengedepankan rasa asin, hanya perpaduan gurih bebek yang telah dipotong-potong beserta rasa pedas sambalnya yang terasa lebih kaya akan campuran rempah-rempah. Yup, meski sama-sama pedas, kedua menu ini menawarkan cita rasa pedas yang beda antara satu sama lainnya. Dengan level kelezatan yang sama, kedua menu ini berhasil memikat saya. Dengan berat hati saya pun harus mengakui ke teman saya bahwa rekomendasinya terbukti memuaskan meski awalnya sempat saya ragukan.

Bebek Nusantara

Jl. Parangtritis, Jogja

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bebek, Bebek Balado, Bebek Sambal Bajak