Yup, perjalanan kali ini bisa dibilang cukup blusukan. Setidaknya saya perlu bertanya lebih dari tiga kali hingga akhirnya berhasil mencapai warung Sego Nggeneng yang terletak di daerah Sewon (tepatnya selatan kampus ISI Yogyakarta) ini.

Meski perjalanannya cukup menguras energi akibat kebigungan mencari lokasinya, namun untuk saya tidak sia-sia. Konon katanya warung ini benar-benar spesial dan patut diperjuangkan. Dengan berbekal pengetahuan sedikit dan bertanya kanan-kiri, akhirnya saya berhasil menemukan warung yang tak tampak menyerupai warung ini.

Sesampainya di tempat, saya mengalami kebingungan karena bentuknya yang tidak menyerupai warung. Setelah masuk, saya pun langsung diajak menuju dapur yang letaknya jauh di tengah rumah tersebut. Begitu memasuki dapurnya, saya pun langsung terpana dengan aneka masakan yang telah tersaji di dalam panci-panci berukuran besar. Tanpa ragu-ragu, saya pun langsung mengambil nasi dan meminta satu porsi mangut lele dan sambal kreceknya. Setelah menerima pesanan, saya pun bergegas menuju ruang depan lagi. Tempat dimana meja pengunjung berada.

Menurut catatan dan informasi yang saya dapatkan, sebelum dimasak mangut, lele ini telah diasapi terlebih dahulu sehingga aroma terbakarnya masih terasa. Rasanya spektakuler. Aroma bakaran yang bercampur dengan kuah mangutnya yang memadukan rasa pedas, manis, dan gurih ini benar-benar sayang untuk dilewatkan. Belum lagi sambal kreceknya yang pedas, benar-benar menambah nafsu makan saya

Dengan cita rasa yang super lezat ini, rasanya perburuan kuliner saya kali ini tidak mengecewakan. . Tak heranlah jika warung yang terbilang kecil dan nyempil di tengah perkampungan ini ramai dikunjungi mobil-mobil yang mengejar kelezatan mangut lele tersebut. Soal harga, tak perlu khawatir. Satu porsi mangut lele ini hanya dikenai harga sebesar Rp. 12.000 saja. Wow, benar-benar tempat kuliner yang wajib untuk dikunjungi.

Tags : Kuliner, Jogja, Mangut, lele