Kaffae Yen, Teman Lama, dan Sebuah Gerai Kopi Mungil bernama DiFour
Langit Jogja tak seperti hari-hari sebelumnya. Kali ini ia menampakkan wujudnya yang gelap dan berat meski hari belum beranjak sore. Air hujan pun menetes, dan semakin deras mengiringi perjalanan saya menuju sebuah kedai kopi di pinggir kota Jogja.
Gerai kopi tersebut terletak di seberang sepetak tanah yang dipenuhi pohon-pohon. Bangunannya mungil, lebih kecil dibandingkan lapangan basket yang berada tepat di sampingnya. Di sudut ruang tersebut, seorang teman dari masa kecil, duduk menatap layar laptop-nya. Ia, yang juga pemilik dari gerai kopi ini adalah alasan dari kedatangan saya. Sudah lama, terlalu lama untuk bisa mengingat kapan kami terakhir kali bertemu. Kami pun langsung bertanya kabar, bertukar cerita, tanpa sempat memesan apapun terlebih dahulu. Seorang pelanggan yang kebetulan memesan dengan suara yang cukup lantang berhasil memecah perhatian saya, dan saat itulah saya berhenti sejenak untuk memesan minuman dan camilan.
Kaffae Yen, sebuah nama minuman yang tertera di papan menu membawa kembali ingatan saya sekitar 15 tahun yang lalu. Meski saya dan ia tak pernah satu sekolah namun rupanya kami memiliki satu pengalaman yang sama. Pengalaman mencicipi menu ini di sebuah gerai kopi, di sudut Babarsari. Kenangan ini ia hadirkan dengan memajangnya di papan menu. Demi mengenang masa lalu, saya pun memesannya. Tak lupa seporsi sandwich saya pesan untuk mengganjal perut yang mulai lapar. Ia, memilih untuk memesan dan memperkenalkan saya pada menu kesukaannya, black matcha. Kami kembali tenggelam dalam cerita-cerita masa lalu. Cerita tentang rumah masa kecil, tentang teman kami yang menjadi agen mobil, hingga teman lainnya yang menjadi terkenal karena akun sosial medianya. Sesekali saya mencicipi menu Kaffae Yen ini. Tak ada yang berubah, atau mungkin saya yang sudah terlalu susah untuk membayangkan rasanya lagi. Mungkin ingatan saya hanya pada namanya, dan perasaan-perasaan atas masa lalu. Tidak semata-mata pada rasa kopi susu yang manis ini.
Dua jam berlalu. Hujan sudah reda, obrolan pun sudah melambat. Tak ada lagi perasaan menggebu-gebu untuk bertukar cerita. Saya pun undur diri untuk pulang ke rumah. Ia, tetap di tempatnya, menanti hingga tengah malam. Waktu dimana ia menutup gerainya.
DiFour Coffee House
Jl. Pangkur, Ganjuran, Condong Catur, Jogja
08.00 – 24.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Kaffae Yen, Teman Lama, dan Sebuah Gerai Kopi Mungil bernama DiFour
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : DiFour Coffee House
Alamat :Jl. Pangkur, Ganjuran, Condong Catur, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 18.000,-
Jam Operasional : 08.00 – 24.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong
Komentari kuliner ini