Media sosial, khususnya yang membahas tentang makanan kerap menghadirkan sisi terbaik dari sebuah gerai makanan. Media sosial tidak berbohong, ia hanya memilih fakta dan menampilkan yang terbaik. Sedangkan hal-hal yang keseharian atau umum terjadi dipilih untuk tidak ditampakkan.

Hal ini saya alami ketika saya mengunjungi sebuah gerai sederhana bernama Kek Warung yang berlokasi di Jl. Super Raya, Condong Catur, Jogja. Pertama kali saya mengetahui keberadaan warung ini adalah ketika saya iseng membuka beberapa akun media sosial yang membahas makanan. Gerai ini cukup banyak ditampilkan dengan foto-foto yang cantik dan menu yang tampak lengkap dan menggugah selera. Selain terlihat dari namanya yang menggunakan kata warung, foto-foto yang tersebar pun memperlihatkan situasi gerai tersebut yang memang terbilang sederhana. Saya pribadi tidak ada masalah bersantap di warung sederhana karena memang dari foto-foto yang lainnya, menu makanannya tampak menjanjikan. Saya mengunjunginya karena memang makanannya terlihat lengkap.

Akhirnya saya berkesempatan mengunjungi gerainya setelah satu bulan sejak mengetahui keberadaan gerai tersebut via media sosial. Ketika saya datang, suasana gerai tersebut tampak sepi. Hanya ada saya dan pasangan saya di gerai tersebut. Saya pun menuju etalase dimana lauk-lauk disajikan. Rupanya lauk-lauk yang disajikan tak seperti yang saya lihat di media sosial. Lauk-lauknya terbatas. Saya pun memutuskan memesan seporsi nasi sayur, dan rawon. Untuk lauknya, saya memilih tempe dan tahu bacem. Tak lupa segelas kopi hitam dan kopi susu juga kami pesan. Setelah menunggu beberapa saat, semua menu pesanan kami pun hadir di meja makan. Sejujurnya, menu-menu yang hadir terlihat sangat sederhana dan kurang menggairahkan. Cukup jauh dari yang saya bayangkan ketika melihatnya di media sosial. Meski secara rasa tak terlalu mengecewakan namun secara penampilan dan kelengkapan cukup jauh dari apa yang saya harapkan. Menu nasi sayur yang cenderung gurih dan pedas ini cukup mengingatkan saya pada menu lontong sayur yang banyak dijajakan di pagi hari. Sedangkan menu rawonnya terasa kurang nendang untuk ukuran menu khas Jawa Timur yang biasanya mengedepankan kemantapan rasa gurih dan pedas.

Setelah mencicipi semuanya, hanya satu menu yang untuk saya cukup meninggalkan bekas, yaitu es kopi susunya yang cukup menyegarkan dan mantap. Selain itu, semuanya berbeda dari apa yang sudah saya bayangkan selama ini.

Kek Warung

Jl. Super Raya, Condong Catur, Jogja

08.00 – 16.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Lontong Sayur, Rawon, Kopi Susu