Di tempat yang sama dengan Omah Pancake, terdapat sebuah tempat nongkrong lain bernama De Lait. Jika Omah Pancake berada di sisi depan, De Lait Café berada di bagian belakang. Karena sudah terlanjur berada di tempat tersebut, rasanya sayang untuk tidak mencicipinya sekalian.

Menu De Lait bisa dibilang berbeda dengan menu Omah Pancake. Meski masih mengedepankan menu-menu manis namun De Lait menawarkan lebih banyak pilihan jenis camilan. Diantara banyaknya menu yang ditawarkan, saya memiliki tiga menu, yaitu Poffertjes, Sate Pisang, dan Tutty Fruty Milk. Tiga menu yang menurut saya paling menarik dari De Lait Cafe. Setelah memesan, saya pun berjalan-jalan melihat suasana yang ditawarkan sekaligus melihat garage sale yang sedang berlangsung.

Setelah puas berjalan-jalan, saya pun kembali ke tempat duduk untuk dapat segera menikmati menu-menu pesanan saya. Tak lama kemudian, pesanan saya pun datang juga. Saya mencicipi dari yang paling pertama hadir di meja saya, sate pisang kejunya. Meski terdengar sederhana namun menu ini tampak menggiurkan, apalagi dengan parutan keju yang luar biasa banyak. Pisang yang diiris-iris, ditusuk dengan tusukan sate, lalu dipanggang ini terasa lezat. Kelembuta pisang serta rasa manisnya yang pas berpadu dengan keju yang gurih, yummy banget. Kesederhanaan rasa yang menyimpan kelezatan rasa. Setelah itu, saya pun mencicipi Tutty Frutty Milk yang menyegarkan. Meski sedikit susah diidentifikasi campuran buahnya namun rasanya cukup lezat dan unik.

Terakhir, menu poffertjes-nya menjadi penutup santai siang saya. Begitu digigit, teksturnya yang lembut, serta rasa manis dari taburan gula halusnya begitu lembut menyapu lidah. Simple tapi lezat. Pas banget disantap sebagai penutup di siang yang sedikit terik ini.

Kedai Djamoer

Jl. Rajawali (Utara Terminal Condong Catur)

10.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Hangout, Kafe