Kelezatan Dibalik Kesederhanaan Rasa Sate Ayam H. Marzuki
Sebelumnya, saya tidak pernah mencoba menelisik dan mencari tahu kuliner-kuliner yang terdapat di dalam area Kraton, Jogja. Biasanya saya hanya mengunjungi nama-nama yang sudah cukup kondang di kancah kuliner saja. Entah apa yang saya pikirkan malam itu, mendadak saya ingin sekali mengunjungi tempat makan yang tidak terlalu populer, dan pilihan saya jatuh ke Sate Ayam H. Marzuki di Jl. Ngasem.
Sebenarnya warung ini sudah pernah saya sambangi, dan kini saya ingin mencobanya lagi. Jejeran motor tampak memadati area sate ini, dan saya pun segera memasuki warung tersebut dan memesan satu porsi sate ayam dengan lontong. Baru setelah itu, saya memilih satu tempat duduk kosong di sudut ruangan. Sembari menanti datangnya pesanan, saya mulai mengingat-ingat kapan tepatnya saya pertama kali mengunjungi warung ini. Kurang lebih enam tahun yang lalu saya mengenal warung ini. Sudah lama juga.
Tak terasa pesanan saya telah tersaji rapi di meja saya. Mumpung masih hangat, saya pun mulai menyantap tusuk per tusuk. Rasa dari sate ini begitu sederhana, namun di saat yang bersamaan terasa begitu lezat. Bumbunya yang tidak eneg ini memberi sensasi makan yang tidak berat. Dagingnya yang diolah dengan baik terasa begitu lembut dan tidak alot. Dagingnya yang telah dilumuri aneka bumbu sebelumnya ini terasa meresap hingga ke tiap dagingnya.
Tanpa sadar satu demi satu tusuk telah dimakan, dan kini hanya tersisa satu tusuk terakhir. Entah saya yang rakus atau memang sate ini membius saya, tapi yang pasti sate yang selalu ramai pengunjung ini patut untuk dicoba dan bisa menjadi referensi jujugan kuliner. Akhirnya, tusuk terakhir saya lahap juga. Meskipun telah habis, tapi rasanya puas sudah bisa menikmati sate H. Marzuki ini.
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
(Dito/DISKON.com)
Tags : Kuliner, Jogja, Sate
Komentari kuliner ini