Meski gerai-gerai jus mulai tampak menjamur beberapa tahun belakangan, namun pertama kali saya nongkrong di tempat spesialis jus adalah ketika masih duduk di bangku SMA. Yup, tempat tersebut dulu lebih dikenal dengan nama Jus Kanisius karena letaknya yang tak jauh dari Kanisius Deresan, Gejayan. Setelah sekian lama tak berkunjung kesana, saya mendadak ingin sedikit bernostalgia kembali mengunjungi tempat jus yang bernama Gerobak-ku ini.

Sekarang tempat ini sudah berubah banyak namun tidak menghilangkan kenyamanannya. Bertempat di halaman sebuah rumah, Gerobak-ku yang dulunya hanya terdiri dari satu gerobak buah dan beberapa meja kursi kini telah dilengkapi atap kaca yang menambah sejuk tempat ini. Berhubung hari panas, saya pun memutuskan memesan Strawberry Juice with Float, Poffertjes, dan Fruit Salad. Yup, menu-menu ini memang telah ada sejak dulu, dan menjadi favorit saya.

Satu hal yang juga tak berubah dari dulu adalah jumlah pengunjungnya yang seolah tak berkurang. Setiap siang tempat ini selalu ramai, maklum kesegaran jus serta lokasinya memang menjadi daya tarik di kala hari terasa panas. Sebelum badan semakin panas, akhirnya menu-menu pesanan saya pun datang. Tanpa ragu-ragu saya langsung meminum jus-nya terlebih dahulu. Rasa strawberry dan dinginnya es krimnya langsung memberi sensasi kesegaran dan kesejukan. Rasa buahnya yang alami menambah kenikmatan tersendiri ketika meminum jus ini. Menu fruit saladnya saya santap potong demi potong. Menu ini pun saya pilih karena sederhana dan menyegarkan. Buah-buahannya dipotong dan disajikan bersama saos yang menyerupai mayonnaise dengan rasa yang lebih ringan, terasa sangat pas disantap bersama.

Menu terakhir adalah menu paling favorit saya, Poffertjes. Kue bulat yang hangat dan berbalut gula halus ini memang paling juwara. Kelembutan teksturnya yang berpadu dengan manisnya gula halus dijamin siap memanjakan lidah deh. Harganya pun sangat terjangkau untuk kalangan pelajar ataupun mahasiswa. Tak heran jika tempat ini selalu tutup karena kehabisan stok sebelum menginjak maghrib. Hmmm, dengan kombinasi seperti ini, tempat yang sudah bertahan sepuluh tahun lebih ini rasanya memang pantas untuk bisa bertahan selama itu.

Tags : Kuliner, Jogja, Jus, Nongkrong