Kaliurang mungkin masih menjadi lokasi favorit saya untuk menghabiskan akhir pekan yang sedikit folkish. Selain lokasinya tak jauh dari tempat saya berada, hawa dingin serta ketenangannya cukup meringankan tekanan kerjaan harian saya.

Biasanya, saya menghabiskan waktu untuk sekedar berjalan-jalan mengelilingi beberapa titik favorit yang sedikit terselip dari jalanan utama Kaliurang. Di akhir perjalanan, saya biasanya memilih satu dari beberapa titik makan favorit saya. Setelah cukup lama tidak melihat sesuatu yang baru di area ini, akhir minggu lalu saya melihat ada sebuah gerai kopi baru bernama Kopi Parto. Meski tak berada di jurang ataupun menghadap ke hutan, gerai ini cukup memberikan pemandangan yang menarik. Karena berada di salah satu ruas jalan utama yang relatif sepi, dan berada di ketinggian yang pas, gerai ini memberikan hamparan pemandangan yang cukup lapang dan tenang. Untuk saya, hal ini adalah kelebihan tersendiri bagi gerai kopi ini.

Selain itu, desainnya yang terbilang cukup kini memberi efek yang berbeda ketika berada di dalam bangunan yang semi outdoor ini. Untuk makanannya, saya memesan beberapa menu sekaligus, yaitu mendoan, kwetiaw goreng, nasi goreng kambing, kopi Papua, dan es kopi susu. Jika dilihat dari susunan menunya, sudah terlihat jika gerai ini mencoba menggaet pelanggan anak muda namun tak kehilangan sentuhan menu-menu yang umum. Menu kwetiaw gorengnya terbilang cukup lezat dan klasik. Rasanya yang memadukan rasa manis dan gurih ini memberikan sentuhan keakraban di lidah. Menu kedua yang saya cicipi, nasi goreng kambing merupakan menu andalan gerai ini. Gerai yang masih bersaudara dengan gerai Sate Kambing Parto ini juga memiliki kepiawaian meracik menu kambing, khususnya nasi goreng kambing. Perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit berempah memberikan kelezatan serta kehangatan tersendiri. Sederhana namun memikat. Selepas mencicipi kedua menu besar tersebut, saya mulai sedikit bersantai dengan menyantap tempe mendoan yang gurih bersama dengan kopi Papua yang mantap, dan es kopi susu yang menyegarkan. Badan masih enggan beranjak, dan kudapan-kudapan ini begitu pas menemani sore yang beranjak gelap di Kaliurang.

Selepas hari menjadi gelap, dan lampu-lampu menyala, saya pun beranjak untuk pulang. Menikmati sisa-sisa Kaliurang menuju keramaian kota Jogja dan mempersiapkan hari-hari bekerja yang telah menanti.

Kopi Parto

Jl. Kesehatan, Kaliurang

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew, Kwetiaw, Nasi Goreng