Pertama kali melihat sebuah gerai makan bernama Legit ini, saya pikir gerai ini adalah gerai kopi kekinian, yang lengkap dihiasi interior yang menawan. Dugaan saya rupanya salah. Gerai ini adalah restoran prasmanan, dengan berbagai menu yang menggugah selera.

Bangunannya yang menyerupai setengah tabung dalam posisi horizontal, dengan sisi bagian muka yang didominasi kaca dan tanaman membuat bangunan ini sangat catchy. Cukup susah untuk tak memalingkan mata dari bentuk bangunan yang sederhana nan cantik ini. Saya pun masuk ke dalam bangunan tersebut. Suasana yang nyaman langsung terasa. Berhubung cuaca Jogja sedang panas-panasnya, hawa panas ini pun menyusup masuk ke dalam bangunan ini. Tepat di seberang pintu masuk, sederet menu dipajang, dan siap untuk dipesan. Saya pribadi adalah penyuka menu makanan yang disajikan secara prasmanan. Biasanya nafsu makan saya sedikit susah dikontrol. Semua lauk ingin dipesan. Di resto ini pun demikian. Nafsu makan sedikit tak terkendali. Jari telunjuk menunjuk entah berapa lauk, dan semuanya siap saya santap hanya bersama satu orang teman.

Mulai dari cumi hitam, ati ayam bunga kecombrang, galantin lada hitam, oseng lidah cabai hijau, dan oseng kikil petai semua saya pesan. Untunglah menu-menu tersebut dapat dipesan dalam format separuh porsi sehingga ada beberapa menu yang kami pesan dalam ukuran separuh saja. Menu makan siang kali ini dibuka dengan menu ati ayam bunga kecombrang, yang memiliki sensasi rasa pedas, gurih, dan aromatik. Rasa pedas yang datang dari cabai, gurih dari hati ayam, dan aromatik dari bunga kecombrang ini menghadirkan kelezatan yang susah ditolak. Kelezatan rasa yang dijamin menggugah selera. Hal ini pun berlaku untuk menu lidah cabai hijaunya yang tak kalah memikat. Teksturnya yang lembut dan empuk, serta rasa cabai hijaunya yang segar namun menggigit ini benar-benar menu yang bikin nafsu makan bertambah. Sedangkan menu cumi hitamnya cenderung didominasi rasa gurih. Teksturnya yang lembut, rasa gurihnya yang unik, serta bumbunya yang mantap membuat menu ini menjadi juaranya. Sedangkan menu galantin lada hitamnya yang cenderung manis, dan sedikit pedas ini pun tak kalah memikat. Meski terbilang dari bahan pembuat yang sederhana namun secara rasa cukup memikat. Justru menu yang menurut saya sedikit kurang lezat adalah oseng kikil petainya, yang kemungkinan besar disebabkan oleh saya yang tidak menggemari kikil dan petai.

Cukup mengejutkan menemukan tempat semacam ini menjajakan menu-menu khas rumahan dan dalam format yang prasmanan. Gerainya cantik, menunya lezat, harganya pun cukup bersahabat, benar-benar andalan. Cocok untuk keluarga maupun bersama teman.

Legit

Jl. Sidomukti, Tiyasan, Jogja

11.00 – 23.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Tradisional, Prasmanan