Nama Bakmi Naga pertama kali saya dengar ketika saya berada di Jakarta sekitar tiga tahun yang lalu. Saya ingat pertama kali saya mendengar nama ini karena saat itu gerai bakmi ini baru saja membuka gerai di depan tempat tinggal paman saya, dan kami mencoba mengunjunginya.

Waktu berselang, sekitar awal pertengahan tahun ini saya mengetahui gerai ini membuka cabangnya di Jogja ketika tanpa sengaja saya berkunjung ke Jogja City Mall. Saat itu saya kebetulan sudah makan namun saya pun ingin mencicipinya lagi dan merencanakan untuk mendatanginya kapan-kapan. Setelah tiga bulan lebih terlewat, dan akhirnya saya pun berhasil mengunjunginya beberapa waktu yang lalu. Jujur saya sudah lupa rasanya namun entah kenapa dorongan untuk mengunjunginya cukup besar. Saya pun memulai dengan membaca menunya dan sedikit bertanya pada waitress yang melayani meja saya. Setelah mendapatkan penjelasan, saya pun memutuskan memesan seporsi Bakmi Ayam Spesial Naga dan Bakmi Sapi Lada Hitam.

Konon katanya kedua bakmi ini merupakan andalan gerai ini. Keduanya andalan namun memilki karakter rasa dan metode penyajian yang berbeda satu sama lain.Saya memulainya dari menu Bakmi Ayam Spesial Naga. Secara penampilan, wujud menu ini tak berbeda dari menu bakmi ayam pada umumnya. Meski begitu, ada hal yang membuat bakmi ini berbeda, yaitu bakmi ini disajikan bersama potongan nanas, dan telur puyuh. Kehadiran potongan nanas dan telur puyuh ini rupanya cukup memberi dampak rasa yang cukup signifikan. Rasa kuahnya yang gurih dan menyegarkan ini semakin terasa segar dengan hadirnya potongan nanas. Rasa manisnya nanas pun memberi sensasi yang unik pada menu ini. Sedangkan telur puyuhnya seolah mempertegas rasa gurih dari bakmi dan ayamnya. Kehadiran jamurnya pun memberi tambahan kekayaan rasa yang membuat menu sederhana ini menjadi spesial.Berbeda dengan menu pertama yang disajikan dengan kuah, menu Bakmi Sapi Lada Hitam disajikan dalam bentuk kering (bakmi goreng). Selain itu, menu ini pun disajikan diatas hotplate yang selalu membuatnya panas. Secara rasa, menu ini menawarkan perpaduan rasa manis-gurih. Tekstur potongan daging sapinya yang lembut pun membuat bumbu lada hitamnya merasuk.

Kedua menu ini memang cukup dapat diandalkan. Keduanya hadir dalam wujudnya masing-masing, yang membuatnya memiliki keistimewaan masing-masing. Setelah mencicipi kedua menunya yang menggugah, saya merasa terpuaskan. Sederhana namun mengesankan. Tak heran jika dorongan saya ke gerai ini cukup besar. Rupanya di luar kesadaran saya, rasa Bakmi Naga yang dulu pernah saya cicipi cukup meninggalkan kesan di dalam kepala saya.

Bakmi Naga

Jogja City Mall, Jogja

10.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bakmi, Bakmi Naga, Bakmi Lada Hitam