Meski sudah lama beoperasi, namun baru beberapa waktu lalu saya mengetahui keberadaan warung bakmi yang terletak di Jl. Prawirotaman IV ini. Sebelumnya, saya sempat berulang kali mendengar tentang kelezatan rasa bakmi jawa ini dari teman-teman yang kebetulan kerap menyambangi warung ini.

Akhirnya, pada suatu malam, seorang teman mengajak saya mengunjungi warung yang bernama Bakmi Jawa Pak Man ini. Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam namun tampaknya warung bakmi ini masih saja ramai oleh pengunjung. Tempatnya yang mungil membuat saya dan teman saya harus masuk ke dalam waiting list alias mengantri. Sambil mengantri, saya memutuskan untuk memesan satu porsi bakmi goreng. Pemesanan ini memang sengaja saya lakukan karena biasanya memasak bakmi jawa itu biasanya memakan waktu lama.

Untunglah setelah 10 menit, saya pun mandapatkan tempat duduk, dan tak lama pula saya akhirnya mendapatkan pesanan saya. Untuk ukuran bakmi seharga Rp. 12.000, ukuran bakmi ini terbilang besar. Saya cukup kaget karena awalnya saya tidak berencana makan sebesar itu. Begitu saya santap, rasa gurih dan manisnya langsung terasa. Perpaduan kedua rasa ini memang kerap ditemui di masakan-masakan Jawa, khususnya Jogja. Kedua rasa ini berpadu menciptakan satu rasa yang mantap di lidah. Untuk saya, kelebihan rasa bakmi racikan Pak Man ini adalah kemantapan bumbunya yang membuatnya terasa sedap.

Keunikan lainnya adalah bakmi ini disajikan dengan campuran antara bakmi dan bihun. Penggunaah dua bahan dasar ini membuat bakmi kaya akan rasa maupun juga kaya akan tekstur. Dengan kelezatan seperti ini, tanpa terasa saya terbuai hingga ke sendok terakhir. Rencana awal saya untuk sedikit berdiet pun mendadak berubah karena kelezatan rasa dari bakmi ini.

Meski tidak sepopuler bakmi-bakmi dengan bernama besar namun Bakmi Pak Man ini dijamin akan menyuguhkan rasa yang tak kalah lezat. Hmmm, tak rugi rasanya saya mengunjungi warung ini menjelang tengah malam hanya untuk mencicipi kelezatannya. 

Tags : Kuliner,Jogja, Bakmi JAwa