Beberapa waktu yang lalu kesibukan saya seperti tiada habisnya. Hal ini bukan semata-mata karena pekerjaan harian saya namun juga tumpukan kegiatan yang datang mendadak di waktu yang bersamaan. Diantara hal-hal tersebut, salah satu kegiatan yang paling menyita waktu dan energi adalah pindahan rumah.

Setelah mengontrak bersama selama 2 tahun, kami memutuskan untuk pindah rumah ke rumah yang baru. Meski formasi yang nantinya akan tinggal di rumah itu berbeda namun semua teman berkumpul untuk membereskan barang-barang bersama. Sekitar pukul 21.30 WIB, kami merasa kelelahan dan membutuhkan asupan menyegarkan sembari menemani kami beristirahan sejenak. Tiba-tiba saya teringat dengan sebuah gerai minuman masa kini yang dapat dipesan melalui jasa layan pesan antar. Dengan segera saya mengetik namanya, Sahabat Coffee, dan memesan minuman-minuman untuk menemani sisa malam kami.

Setelah menunggu sekitar 20 menit, empat minuman pesanan kami pun tiba. Segelas es kopi susu gula aren, segelas Matcha Latte, segelas Mocha, dan Red Velvet Latte. Masing-Masing minuman seperti mewakili pertemanan kami, dan semua minuman ini menggambarkan setiap dari kami yang kebetulan sekumpulan pria namun tidak terlalu menyukai hal-hal yang terlalu maskulin seperti otomotif dan sepakbola. Meski di berbagai gerai lain juga menawarkan rasa es kopi susu gula aren, menurut saya racikan gerai ini terbilang lebih mantap namun tidak kemanisan. Rasa gula arennya mengingatkan saya pada gula yang digunakan dalam es dawet. Pekat, tidak terlalu manis, dan mantap. Tak heran jika minuman ini langsung menjadi pilihan saya malam itu. Untuk menu Matcha Latte idan Red Velvet-nya sih terbilang standar. Nyaris sama dengan semua menu serupa yang diracik oleh gerai-gerai sejenis di Jogja. Untuk saya rasa ini memang standar namun untuk beberapa teman lain rasa yang standar ini adalah rasa yang nyaman dan akrab di lidah yang membuatnya menjadi semacam comfort drink untuk mereka. Sedangkan menu Mocha-nya adalah menu yang sederhana, yang memadukan lembutnya coklat dan mantapnya kopi.

Selepas meminum semua comfort drink kami, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebagian dari kami melanjutkan packing barang, sebagian lainnya memutuskan berhenti karena harus bersiap untuk kerja esok hari. Meski kami berhenti malam itu tapi selama sesi istirahat dan minum-minum tadi berhasil membawa cerita-cerita sepanjang pertemanan kami yang lebih panjang dari umur mengontrak bareng ini. Sangat hangat dan menyenangkan.

Sahabat Coffee

Jl. Taman Siswa, Jogja

07.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew