Malam ini adalah malam liburan terakhir sahabat saya di kota Jogja. Selama keberadaannya di Jogja, kami nyaris selalu bersama. Hanya pada saat-saat dimana saya harus bekerja saja kami tak bertemu. Selepas itu, kami pasti bertemu, entah di gerai kopi, gerai makan, ataupun sekedar berkeliling kota dan mengobrol di dalam mobil.

Malam terakhir ini kami memutuskan untuk singgah di sebuah gerai kopi bernama Bermuda yang tak terlalu jauh dari rumah kami. Ruang bagian atas telah terisi penuh orang, dan kami pun memilih untuk duduk di sebuah sudut yang terdapat mesin jahitnya, dan tak jauh dari bar. Seperti biasa, saya memesan minuman kopi susu, dan ia selalu memesan teh. Tepat ketika kami mulai duduk, ia mulai berbicara tentang liburannya kali ini. Meski sekilas tampak lelah namun ia tampak menikmati setiap perjalanan yang kami lalui. Kami pun mulai mengulas kembali perjalanan beberapa hari terakhir ini, yang untuk saya pribadi juga menyenangkan karena di saat yang sama saya mengalami hal-hal yang sudah lama tidak saya alami, salah satunya menyisir jurang di Kaliurang.

Ia bertanya pada saya seperti apakah perjalanan liburan yang menyenangkan menurut saya. Saya berpikir sejenak sambil membayangkan kembali perjalanan-perjalanan yang pernah saya lakukan. Dengan perlahan saya menjawab jika perjalanan liburan yang menyenangkan adalah perjalanan yang membuatmu tahu terinspirasi untuk melakukan hal-hal baru setibanya di rumah kamu nantinya. Perjalanan yang menginspirasi adalah perjalanan yang menyenangkan. Untuk dia, perjalanan liburan yang menyenangkan adalah perjalanan liburan yang meninggalkan perasaan sedih ketika akan kembali ke rumah. Kedua jawaban kami memang berbeda, sama halnya selera minuman kami yang berbeda. Mungkin, kami berhasil berteman selama ini justru karena kami memahami setiap perbedaan dari masing-masing, bukan memaksakan untuk menjadi sama. Ia pun melanjutkan jawabannya dengan mengatakan jika perjalanan kali ini berhasil membuatnya sedih mengingat esok pagi ia sudah akan kembali terbang menuju tempat tinggalnya. Untuk saya, bisa jadi esok pagi adalah sekedar kembali melakukan pekerjaan keseharian saya dengan lebih tenang namun di saat yang sama, saya pun juga sedikit merasa kehilangan.

Pembicaraan terus berlanjut terus agar kami tak segera berpisah dan kembali ke kehidupan kami masing-masing. Di ujung pembicaraan, kami sepakat atas satu hal, yaitu perjalanan yang menyenangkan akan terwujud jika dilakukan dengan orang yang kamu inginkan. Bukan persoalan tempat dan waktu namun dengan siapa kamu membaginya.

*Waktu mengharuskan kami berpisah. Pembicaraan yang menyenangkan pun harus berakhir. Ia menghabiskan teguk terakhir teh spring yang ia pesan, dan saya menghabiskan tetes terakhir The Great Kopi Susu in The Sky yang untuk saya terasa begitu lezat. Tak ada yang lebih sempurna dari malam terakhir ini, sebotol kopi susu terbaik, seorang sahabat, dan pembicaraan yang menghangatkan hati.

Bermuda Coffee

Jl. Ring Road Utara, Jogja

11.00 – 01.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew