Dulu, saya pikir kawasan utara Jogja, tepatnya kawasan kampus terpadu UII tidak memiliki banyak pilihan makanan dengan rasa yang menjanjikan. Rupanya dugaan saya ini dengan mudah dipatahkan. Hanya dengan hitungan lima menit, teman saya bisa memberi list beberapa tempat yang cukup legendaris di kawasan ini. Beberapa memang pernah saya kunjungi, dan ada beberapa nama lain yang masih cukup asing untuk saya, salah satunya adalah Soto Sorgapuro.

Nama ini awalnya cukup asing di kuping saya namunsetelah saya cari tahu via internet, rupanya warung soto ini bisa dibilang masuk kategori legendaris. Soto yang membuka warungnya mulai pukul 07.00 WIB ini selalu ramai pengunjung. Saking terkenalnya, warung ini pun tidak hanya menjadi jujugan mahasiswa yang kebetulan kos di daerah ini namun juga beberapa orang dari berbagai wilayah Jogja lainnya hanya untuk bersantap pagi di warung ini. Penasaran dengan hal ini, saya pun memutuskan untuk bersantap siang di warung yang ramai dibicarakan orang ini. Warungnya memang terlihat sederhana namun pengunjungnya berjubel dan tak jarang dari mereka yang bermobil. Yup, kelezatan soto ini seolah berhasil menghilangkan batasan-batasan kelas. Semua orang menginginkan bersantap di warung ini.

Satu mangkuk soto hadir di hadapan saya. Penampilan kuahnya yang kecoklatan dan bening seolah menggambarkan kemantapan sekaligus kesegaran rasa yang akan saya dapatkan setelah mencicipinya. Hal ini terbukti benar, rasa segar dan mantap kuahnya langsung terasa pada suapan pertama saya. Wangi batang seledri dan tauge menambah sensasi kesegaran soto ini. Secara rasa, soto ini memang lezat dan menjanjikan namun mungkin untuk saya sedikit overrated. Sebenarnya salah satu yang digembar-gemborkan adalah rasa dari tempe mendoannya, dan mendoan ini terbukti populer karena selalu habis. Sepanjang saya berada di warung tersebut, sudah tiga kali mendoan tersebut digoreng dan disajikan karena selalu habis diambil pengunjung. Untungnya, saya berhasil mencicipi mendoan tersebut, dan secara rasa mendoan tersebut memang terbukti lezat. Kematangan tempenya (bukan hasil penggorengan tapi kematangan dari tempe itu sendiri) sangat pas. Tidak terlalu matang sehingga tidak terlalu padat. Hal ini membuat tempe mendoan ini terasa begitu memikat, terlebih lagi disantap bersama kuah sotonya, yummy.

Setelah mencicipi soto dari warung soto Sorgapuro ini, saya merasa puas meski harus sedikit ngalang dari tujuan utama saya. Sebagai penyaji soto, warung ini memang pantas masuk ke dalam peta soto-soto lezat se-Jogja. Dijamin ngga nyesel.

Soto Sorgapuro

Jl. Kaliurang KM. 12.5, Jogja

07.00 – 15.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Soto, Soto Daging, Tempe, Tempe Mendoan, Mendoan