Bos Bistik, Jujugan Baru untuk Bersantap dan Nongkrong di Area Tiyasan
Bestik atau bistik konon katanya adalah cara orang Jawa mengartikan Beef steak. Entah benar-benar berhubungan atau tidak, bestik atau bistik kemudian memiliki bentuk dan rasanya sendiri yang sangat khas dan memikat. Konon katanya juga, menu ini kemudian cukup identik sebagai menu khas dari kota tetangga, Solo.
Baru-baru ini, saya mendengar adanya sebuah gerai baru bernama Bos Bistik yang berlokasi di area Tiyasan, Jl. Kaliurang KM. 8, Jogja. Begitu mendengar namanya, saya langsung teringat pada menu khas Solo tersebut, yang biasanya terdiri dari daging cincang yang telah dipadatkan, kuah asam-manis, kentang goreng, wortel, buncis, telur, dan semacam mayonnaise. Saya bukan penggemar berat menu ini namun cukup suka dengan rasanya yang menyegarkan. Berangat dengan bayangan ini, saya pun meluncur ke gerainya yang masih terbilang baru tersebut. Sebuah bangunan semi terbuka dengan desain yang industrial-minimalis ini tampak sedikit berbeda dari bayangan saya atas sebuah gerai bestik. Pikiran pertama saya adalah pengunjung dan pasar yang disasar memang berbeda, yaitu anak muda. Dengan pertimbangan tersebut, bentuk bangunan ini pun menjadi terasa masuk akal.
Saya pun masuk ke dalam gerai tersebut, dan membaca menu yang ditawarkan. Sejujurnya saya sedikit bingung karena menu-menu yang tertera di daftar menunya terdengar berbeda dengan apa yang saya bayangkan di awal. Di tengah kebingungan, saya memesan seporsi nasi goreng bistik sapi, dan nasi goreng bistik cumi. Jujur, istilah bistik cumi adalah istilah yang baru saya dengar kali ini, dan penyajian menu nasi goreng dan bistik juga merupakan hal baru untuk saya. Tak lama setelah saya memesan, kedua menu tersebut hadir di hadapan saya dan siap disantap. Menu nasi goreng yang disajikan diatas iron cast berwarna hitam dan panas hadir bersama aromanya yang menggoda. Di dalamnya, seporsi nasi goreng dengan kuah coklat yang kental, dengan kentang goreng, buncis, dan wortel yang menghias di sampingnya. Tak lupa potongan daging ataupun cumi berbalut tepung keemasan tampa mendampingi menu ini. Menu ini adalah wujud baru dari menu bistik yang mungkin sudah ketinggalan jaman untuk anak jaman sekarang. Saya mulai menyantap kedua menu ini. Jujur, rasa kedua menu ini secara umum sama, yaitu didominasi dengan rasa manis-gurih dari saosnya yang berwarna kecoklatan. Perbedaan utamanya benar-benar pada daging sapid an cuminya. Untuk saya, saos ini sangat pas dengan rasa daging sapi yang cenderung gurih. Meski begitu, rasa cuminya yang cukup segar dengan tekstur yang tak terlalu kenyal, saos manis-gurih ini menghadirkan rasa yang cukup menggugah selera.
Jujur, kedua menu ini memiliki rasa yang tak mengecewakan hanya saja menu ini tidak sesuai dengan seperti apa yang saya bayangkan di awal, ketika saya memutuskan untuk mengunjungi gerai ini. Saya tidak mendapatkan apa yang saya cari meski di hadapan saya tersaji dua menu yang memiliki rasa cukup memikat. Mungkin, dengan nama yang berbeda, menu ini akan memberikan efek kepuasan yang berbeda pula pada saya.
Bos Bistik
Jl. Sidomukti, Tiyasan, Jogja
10.00 – 22.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Bos Bistik, Jujugan Baru untuk Bersantap dan Nongkrong di Area Tiyasan
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Bos Bistik
Alamat :Jl. Sidomukti, Tiyasan, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 30.000,-
Jam Operasional : 10.00 – 22.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Bistik, Bistik Ayam, Bistik Seafood
Komentari kuliner ini