Dua Cangkir Kopi, dan Sepotong Cookies ala Paradoks Coffee
Seorang teman tiba-tiba mengajak saya untuk nongkrong di gerai kopi. Berhubung teman saya ini berasal dari luar kota, jadi tentu saja kewajiban saya untuk menentukan tempat nongkrong tersebut. Karena bingung, saya pun mulai scroll linimasa seorang teman yang kebetulan kerap menjelajahi tempat-tempat nongkrong di Jogja.
Perhatian saya tertuju pada sebuah gerai yang tampaknya baru dan terlihat seperti gerai-gerai kopi kekinian yang pastinya cukup nyaman untuk nongkrong. Saya pun memutuskan untuk membawa teman saya tersebut ke gerai kopi bernama Paradoks Coffee ini. Setibanya di lokasi, gerai mungil ini langsung berhasil membuat teman saya ini menikmati suasananya. Dengan perpaduan tipikal gerai kopi kekinian yang minimalis-industrial, tempat ini tentunya mudah untuk dicintai karena steril. Setelah duduk di salah satu share table-nya, kami pun mulai memilih-milih menu yang akan dipesan. Secangkir Vietnamese drip dan honey latte, serta sepotong cookies coklat menjadi pesanan saya malam tersebut. Sebenarnya gerai ini menawarkan cukup banyak jenis makanan namun karena perut sudah kenyang, kami pun tidak memesan makanan berat.
Satu per satu menu pesanan kami diracik. Dalam waktu yang bersamaan, ketiga menu tersebut hadir di atas meja kami, dan siap untuk dinikmati. Saya memilih untuk mencicipi cookies-nya terlebih dahulu. Camilan ini terlihat manis dalam bungkusan yang rapi dan bertuliskan Le Pepite Cookies. Saya pun mulai menyantap cookies berdiameter 10 cm ini. Rasa coklatnya yang lembut, manisnya yang tak mendominasi, serta teksturnya yang crunchy membuat cookies ini terasa memanjakan lidah. Untuk menu kopinya, gerai ini berhasil meracik dua menu kopi dengan campuran susu dengan sangat nikmat. Vietnamese drip-nya berhasil memadukan mantapnya kopi yang bernuansa fruity dengan susu kental manis yang memberi sentuhan lembut dan manis. Rasa manis ini tampaknya justru berhasil membuat rasa kopinya semakin fruity dengan sentuhan sedikit creamy. Sedangkan menu honey latte-nya menghadirkan nuansa rasa madu yang membuat menu ini sedikit berbeda dari menu latte pada umumnya. Sentuhan yang sedikit ini berhasil memberi perubahan rasa yang signifikan, yang menurutku cukup membuat menu ini terasa unik.
Meski gerai kopi cukup banyak membanjiri kota Jogja namun jika memiliki standar rasa yang cukup baik, saya pikir saya bisa menikmatinya. Paradoks Coffee bisa dibilang adalah salah satu gerai kopi yang memang sudah ingin saya kunjungi sejak pertama kali mendengarnya. Meski terbilang baru, saya pikir gerai kopi ini akan dengan mudah melesat dan menjadi jujugan penggemar kopi.
Paradoks Coffee
Pandega Karya, Jl. Kaliurang, Jogja
12.00 – 22.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Dua Cangkir Kopi, dan Sepotong Cookies ala Paradoks Coffee
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Paradoks
Alamat :Pandega Karya, Jl. Kaliurang, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 20.000,-
Jam Operasional : 12.00 – 22.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Coffeeshop
Komentari kuliner ini