Saya tak ingat namanya namun saya selalu mengingatnya sebagai gudeg lezat dari Jl. Pakuningratan, Jogja. Lokasinya yang berada nyaris mepet dengan pertigaan Jl. Pakuningratan – Jl. A. M. Sangaji ini memang belum pernah saya dengar sebelumnya namun selalu rama oleh pengunjung.

Saya bertemu dengan warung gudeg ini ketika saya sedang mencari sarapan di area Kranggan. Karena tak menemukan hal yang menarik, saya pun mulai menyisir area tersebut, dan tiba di ruas Jl. Pakuningratan. Di ruas jalan inilah kemudian saya melihat keramaian parkir motor yang menarik perhatian saya. Hal ini pun membuat saya memutuskan untuk melihat, dan kemudian mampir ke gerai gudeg tersebut. Ketika saya tiba, sedikitnya ada enam orang yang sedang bersantap maupun mengantri di warung mungil pinggir jalan tersebut. Berhubung warungnya sangat kecil, sebagian besar pengunjung tersebut memilih untuk membawa pulang menu gudeg yang mereka pesan. Dengan sigap sang ibu penjual meracik satu per satu pesanan sehingga durasi mengantri saya pun tak terasa memakan waktu panjang.

Tiba giliran saya untuk memesan. Satu porsi lengkap menjadi pesanan sarapan saya. Berhubung selepas ini saya langsung menuju ke kantor, saya pun memutuskan untuk bersantap on the spot. Untunglah pengunjung yang tersisa di warung tersebut tinggal dua sehingga masih tersisa satu tempat kosong yang bisa saya gunakan. Seporsi menu gudeg racikan warung ini terlihat begitu menggugah selera. Ayam, telur, tahu, sambal krecek, semuanya terlihat begitu menjanjikan dan memikat. Saya pun mulai menyantapnya satu per satu. Setiap lauk yang disajikan memiliki rasa yang mantap. Ayamnya yang berukuran cukup besar ini terasa manis dan gurih. Bumbu manis ini pun meresap hingga ke dalam setiap serat dagingnya. Kelembutan dagingnya pun menjadi nilai tambahan yang membuat ayam ini terasa istimewa. Hal ini pun terasa pada tahu bacemnya yang terasa mantap dan juicy. Sedangkan sambal kreceknya yang pedas memberi kekayaan rasa tersendiri pada menu gudeg yang cukup dominan rasa manis ini. Terakhir, gudegnya pun memiliki rasa manis dan kelembutan tekstur yang menyatukan setiap elemen rasa dari lauk pauk yang tersaji dalam piring daun pisang ini.

Nama pasti warung gudeg ini memang terlewat begitu saja oleh saya namun secara rasa, gudeg ini tetap tersimpan di ingatan saya. Gudeg dari Jl. Pakuningatan ini memang tak akan mengecewakan. Menu sarapan dan makan siang yang wajib untuk dicicipi.

Gudeg Pakuningratan

Jl. Pakuningratan, Jogja

08.00 – 13.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Gudeg