Mencari gerai makan ataupun kafe yang beroperasi 24 jam nonstop di Jogja bukan lah hal yang mudah. Meski ada beberapa namun secara jumlah memang tak banyak, dan lokasinya pun tersebar jauh. Salah satu area yang menurut saya memiliki tempat-tempat seperti ini cukup banyak adalah area Jl. Monjali, Jogja.

Sejauh pengetahuan saya, setidaknya ada dua gerai yang beroperasi 24 jam nonstop setiap hari di ruas jalan ini, dan Habitat adalah salah satu dari kedua tempat tersebut. Saya mengetahui keberadaan gerai ini dari teman-teman yang kebetulan sedang menggelar acara musik pada suatu malam. Selanjutnya, gerai ini cukup ramai dibicarakan di media sosial. Biasanya, gerai-gerai semacam ini memiliki kepribadian yang berbeda tiap waktu. Karakteristik pagi hingga sore umumnya orang-orang yang bekerja di gerai tersebut. Sore terbilang lebih santai karena jam orang nongkrong. Malam sedikit lebih ramai karena orang mencari makan malam dan terkadang menghabiskan waktu hingga lewat dini hari untuk menikmati hiburan.

Saya cenderung orang sore, yang memilih nongkrong sebagai kegiatan santai yang tanpa terganggu banyaknya orang. Untuk itu lah saya mengunjungi Habitat pada sore hari menjelang malam. Saya datang sebelum gelap untuk menikmati seporsi pisang goreng bertabur gula palm yang manis dan lembut. Menu pisang goreng yang dimasak dengan istimewa ini sangat pas untuk disantap menemani pergantian hari sebelum masuk jam makan malam. Rupanya hari tersebut saya cukup lapar, dan saya memutuskan bersantap malam tepat sebelum matahari terbenam. Saya menyantap dua menu sekaligus, yaitu rice bowl salted egg, dan nasi sop empal. Menu rice bowl-nya menjadi menu yang saya cicip pertama. Rasa gurihnya saus telur asin yang membalut potongan-potongan ayam ini terasa lezat namun cukup generik. Tak ada yang istimewa dari menu ini namun di saat yang sama menu ini mudah untuk dinikmati. Menu berikutnya adalah sop empal yang terasa ringan dan segar ketika disantap. Empal dan sop-nya dipisahkan. Empal yang dibalut rasa manis-gurih ini berpadu dengan sop-nya yang sederhana nan menyegarkan. Untuk menambah kekayaan rasa dari menu sederhana ini, saya menambahkan sambal yang pedas menggigit. Untuk saya, menu yang terbilang biasa ini justru terasa lebih lezat dibanding rice bowl-nya karena menu ini terasa begitu akrab di lidah.

Hari sudah gelap ketika saya selasai menyantap seluruh menu pesanan saya tersebut. Saya cukup terpuaskan meski secara rasa tak ada yang bisa dikategorikan istimewa. Tepat ketika keramaia pengunjung mulai memadati,dan musik mulai berdentum, saya pun beranjak pergi dan pulang.

Habitat

Jl. Monjali (pertigaan lampu merah Jl. Damai), Jogja

24 Jam

Tags : Kuliner, Jogja, Nongkrong, Kopi, Coffee, Manual Brew, Sop Empal, Salted Egg