Seorang teman yang sudah lama saya kenal mengunggah sebuah fotonya bersama anak yang baru saja dilahirkan oleh istrinya. Saya yang merupakan teman baiknya namun tak pernah menyempatkan diri untuk bertemu di sela kesibukan pun terkejut. Perasaan kaget dan senang ini pun bercampur dengan perasaaan bersalah. Untuk sedikit meringankan perasaan bersalah tersebut, saya pun memutuskan untuk mengunjungi rumahnya yang berlokasi 15 kilometer dari pusat kota Jogja mengarah ke Godean.

Saya berkendara menuju ke rumah teman saya tersebut. Ramainya jalanan pagi menjelang siang tersebut membuat perjalanan saya sedikit tersendat. Selain itu, ingatan saya atas lokasi rumah teman saya tersebut rupanya telah memudar, dan oleh karena itu saya sempat keblasuk sekitar dua-tiga kali. Maklum, terakhir kali saya mengunjungi rumahnya sekitar delapan tahun yang lalu. Waktu yang cukup lama untuk kemudian terlupa. Saya tiba di rumah teman saya tersebut dengan selamat namun sedikit malu karena harus merepotkan dia dengan menelponnya beberapa kali karena keblasuk. Kami berbincang-bincang sekitar dua jam. Takut menyita waktunya terlalu lama, saya pun undur diri. Sebelum pulang ia menyarankan saya untuk melihat rumah makan yang bernama Iwak Kalen, yang menurutnya cukup menjanjikan. Berangkat dari info tersebut, saya pun memutuskan mengunjunginya sekaligus bersantap siang meski waktu makan siang telah terlewat.

Rumah makan ini berada di Jl. Godean KM. 9, Jogja. Lokasinya tidak berada di pinggir jalan raya tersebut namun masuk sekitar 500 meter. Rumah makan ini dikeliling hamparan sawah yang cukup luas. Cukup untuk membuatnya terasa adem dan sejuk. Menu yang saya pesan hari itu pun sesuai dengan suasana siang tersebut, yaitu seporsi nasi lengkap dengan ikan asin, lodeh gori, sambal belut, ikan wader, dan telur dadar bakar. Menu-menu ini menawarkan rasa yang benar-benar sederhana. Saya memulainya dengan menyantap nasi putih hangat dengan ikan asin dan lodeh gorinya. Rasa asin dari ikannya berpadu dengan rasa gurih dan segar dari sayur lodeh gorinya. Keduanya berpadu dengan sangat pas ketika disantap. Begitu pula dengan sambal welutnya yang gurih, pedas, dan segar. Cabe hijaunya memberi sentuhan kesegaran di balik rasa pedasnya yang tak seberapa tersebut namun cukup untuk memberi efek menggigit di lidah. Ikan wadernya yang berukuran sedang menjadi santapan saya berikutnya. Rasa gurih dan sedikit pedas membuat nafsu makan saya pun semakin menjadi. Kesederhanaan menu ini benar-benar membuatnya terasa lezat. Ikannya yang digoreng kering membuat ikan ini dapat disantap tanpa terlalu memikirkan duri. Semuanya hancur ketika dikunyah. Terakhir namun tak kalah lezat adalah Telur Dadar Bakarnya yang gurih dan manis. Benar-benar penyeimbang dari rasa gurih-pedas yang mendominasi.

Perjalanan jauh yang awalnya saya dedikasikan untuk berjumpa teman lama ini pun semakin menyenangkan karena dapat bonus santapan lezat di perjalanan pulang. Liburan yang sederhana namun menyenangkan.

Iwak Kalen

Jl. Godean KM. 9, Jogja

10.00 – 20.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Ikan Wader, Lodeh Gori, Telur Bakar, Ikan Asin