Kopi Jo, Kopi Rhum Legendaris
Ketika membahas tentang kopi di kota Jogja, ada beberapa tempat yang menurut saya masuk dalam kategori legendaris. Kopi-kopi legendaris ini biasanya justru muncul di tempat-tempat yang tidak seperti gerai-gerai kopi masa kini. Satu dari sedikit gerai kopi legendaris ini adalah Kopi Jo.
Saya masih duduk di bangku kuliah ketika pertama kali mendengar dan kemudian mengenal Kopi Jo ini. Saat itu, gerai kopi ini masih belum memiliki tempat yang tetap. Ia hanya hadir di beberapa perhelatan seni. Saya sendiri mengenalnya ketika saya mendatanginya di sebuah pasar kesenian bernama Pasar Kangen yang rutin diselenggarakan setahun sekali. Setelah itu saya sempat beberapa kali lagi mencicipinya hingga perlahan saya tak pernah lagi mencicipinya seiring semakin jarangnya saya mengunjungi pasar kesenian ataupun perhelatan seni yang dulu kerap saya datangi ketika berkuliah. Tanpa terasa mungkin sudah lima tahun saya tak mencicipi kopi ini hingga akhirnya seorang teman saya mengajak mengunjungi gerainya yang kini sudah menetap di area Bugisan.
Saya langsung merasa kurang pergaulan karena tidak tahu jika Kopi Jo sudah buka gerai tetap. Saya pikir ia masih berkelana dari satu acara ke acara lain. Ajakan itu saya terima, dan kami pun bertemu di gerai kopi tersebut. Gerai ini cukup artsy namun berbeda dengan ke-artsy-an gerai-gerai kopi masa kini. Kopi Jo terasa lebih sederhana, cantik, dan hangat. Kami pun memesan tiga gelas minuman langsung, yaitu Kopi Jo, Coklat, dan Teh Tarik. Untuk makanannya, saya memesan seporsi nasi bandeng, dan roti bakar coklat. Kopi Jo menjadi legenda karena secara rasa memang terbilang unik. Kopi ini hadir tidak saja dengan rasa kopi hitam yang mantap namun juga rasa rhum yang terselip diantara kemantapan kopinya. Rasa ini membuatnya menjadi unik dan berbeda dari kopi-kopi pada umumnya. Selain itu, dulu gerai ini tak hadir setiap hari sehingga selalu dinantikan kehadirannya. Menu coklatnya pun terasa memikat karena memadukan rasa coklat yang mantap, susu yang lembut, serta aromatik. Coklat ini terasa wangi namun pas. Tak berlebihan. Hal inilah yang menurut saya membuat minuman coklatnya pun tak kalah dari kopinya. Terakhir, teh tariknya pun saya nobatkan sebagai salah satu teh tarik paling enak yang ada di Jogja. Meski sebenarnya teh ini lebih mengarah ke chai karena berempah ketimbang teh tarik namun tetap saja tak mengurangi kelezatannya. Tiga minuman ini juara semua. Sedangkan untuk makanannya, cukup lezat namun tak seistimewa minuman-minumannya.
Setelah mencicipi lagi Kopi Jo, saya baru sadar jika saya sudah merindukannya. Selain itu, saya pun baru menyadari jika saya tak lagi hanya mengidolakan kopinya namun juga kedua menu minuman lainnya. Juara banget.
Kopi Jo
Jl. Bugisan, Jogja
14.00 – 24.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Kopi Jo, Kopi Rhum Legendaris
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Kopi Jo
Alamat :Jl. Bugisan, Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 15.000,-
Jam Operasional : 14.00 – 24.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Chocolate Milk, Teh Tarik
Komentari kuliner ini