Pertama saya berkenalan dengan rumah makan ini, saya mengetahuinya bukan sebagai rumah makan yang menjajakan menu soto tapi sebagai bengkel reparasi body mobil. Namun setelah diajak oleh orang tua saya untuk mencicipinya, barulah saya tahu bahwa dibalik identitasnya sebagai bengkel, rupanya tempat ini juga menyimpan potensi kuliner yang luar biasa.

Sekian tahun telah berlalu, dan secara kebetulan saya memiliki kesempatan untuk mengunjungi Soto Sapi Pak Mustofa lagi. Rumah makan yang terletak di Jl. Magelang Km. 7 ini seolah tidak termkan oleh waktu. Tak ada yang berubah dari rumah makan ini. Bahkan jumlah pengunjungnya pun tak berkurang dibandingkan dengan pertama kali saya mengunjunginya. Dan, kini saatnya saya mencoba kembali dan membuktikan bahwa kelezatan soto sapinya pun tak berubah.

Setelah memesan  satu porsi soto sapi campur, saya pun memperhatikan berbagai lauk-pauk yang tersaji di tiap meja makannya. Sate puyuh, potongan daging sapi, perkedel, dan tahu bacem tersaji di piring dan tampak menggugah selera. Untunglah pesanan saya cepat datang sehingga saya tidak terburu untuk menyantap lauk-lauk tadi tanpa menu utamanya, soto sapi. Dan setelah menimbang-nimbang, akhirnya saya memilih tahu bacem sebagai lauk pendamping soto ini.

Saya pun mulai mencicip soto sapi andalan Pak Mustofa tersebut, dan kelezatan yang pernah saya rasakan dan rindukan langsung memenuhi mulut. Rasa gurih dan segarnya seolah membawa saya kembali pada jaman kecil saya. Benar-benar lezat. Dan ketika saya menggigit potongan-potongan daging di dalam soto ini, kelezatan rasanya semakin sempurna. Belum berhenti sampai disitu, rupanya pilihan tahu bacem saya merupakan pilihan yang tepat. Rasa manisnya seolah melengkapi kelezatan rasa dari soto sapi Pak Mustofa ini.

Pada akhirnya, uang sebesar Rp. 18.000 yang saya habiskan untuk bersantap siang di Soto Sapi Pak Mustofa ini terasa murah dan sangat memuaskan. Semoga saja saya dapat mengunjungi warung ini lagi di kemudian hari.

Tags : Kuliner, Jogja, Soto, Sapi