Beberapa waktu yang lalu, saya dan seorang teman melintas di ruas Jl. Taman Siswa, Jogja untuk mencari makan siang. Di tengah pencarian tersebut, kami melihat sebuah gerai makan baru bernama Anglone Simak. Gerai ini sempat menarik perhatian kami namun kami memilih untuk mencari lainnya terlebih dulu.

Satu demi satu gerai makan kami perhatikan sembari memikirkan menu apa yang sedang ingin kami santap. Di sepanjang perjalanan, rupanya perhatian kami masih tertuju ke gerai yangkami lihat sebelumnya. Setelah menyisir nyaris dari ujung ke ujung, kami pun memutuskan untuk berbalik arah, tepatnya menuju gerai makan Anglone Simak. Kami menyadari jika gerai ini adalah satu dari sedikit gerai yang belum kami coba di ruas jalan tersebut. Selain itu, sepertinya menu yang ditawarkan oleh gerai ini tampak menarik karena kebetulan kami pun sedang menginginkan menu-menu tradisional. Kami pun memarkir kendaraan kami dan masuk ke dalam gerai yang berukuran cukup luas ini.

Di bagian belakang gerai ini, beberapa anglo tampak berderet memenuhi bagian tengah ruang tersebut. Di dalam tiap-tiap anglo ini tersaji aneka lauk yang siap diambil oleh pengunjung. Menu-menu di gerai ini terbilang lengkap, dan saya sendiri memilih untuk mengambil beberapa menu yang sesuai dengan selera saya. Saya memilih mengambil ceplok balado, oseng tempe, nasi merah, dan anek sambal. Dua lauk lain yang menurut saya menarik dan unik adalah sambal goreng tuntut dan suwiran daging sapi. Sambal goreng tuntut ini adalah semacam sambal goreng pada umumnya namun isiannya terbuat dari jantung pisang. Rasanya yang pedas gurih ini terasa begitu menggugah selera, dan kehadiran potongan jantung pisangnya membuat menu ini terasa semakin lezat dan unik. Lauk berikutnya yang cukup unik adalah suwiran daging sapinya yang gurih, dan lembut. Jarang sekali saya melihat menu semacam ini karena biasanya daging sapi disajikan dalam bentuk empal utuh. Untuk melengkapi kelezatan menu makan siang saya tersebut, saya pun menyantapnya bersama aneka sambal yang pedas namun menyajikan sensasi rasa pedas yang berbeda-beda.

Menu-menu prasmanan macam ini selalu berhasil membuat saya bernafsu dan tergugah. Untuk akhirnya dapat memilih, saya harus memutarinya dua-tiga kali karena setiap lauk tampak menarik. Baru di putaran ketiga tersebut saya memilih menu-menu tersebut dan terpuaskan.

Anglone Simak

Jl. Taman Siswa, Jogja

10.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Tradisional, Mangut, Brongkos