Kebetulan malam ini hawa diluar cukup dingin, dan sepertinya saya membutuhkan sesuatu yang hangat untuk disantap. Di tengah kebingungan, tiba-tiba saya teringat cerita kakak saya tentang sup buntut lezat yang berada di Jl. Kaliurang Km. 7. Meski sudah mencoba mengingatnya namun saya benar-benar lupa.

Berhubung sudah terlanjur penasaran tentang nama dan rasanya, akhirnya saya pun memaksakan diri untuk pergi menuju tempat yang dituju. Tanpa kesulitan mencari, akhirnya saya menemukan tempat yang bernama Warung Bu Menuk itu. Yup, nama itu langsung muncul ketika melihat nama Warung Bu Menuk terpampang di spanduk depan warung tersebut.

Saya pun bergegas masuk untuk mencari tempat yang lebih hangat. Tanpa ragu-ragu, saya pun langsung memesan satu porsi sup buntut goreng untuk santap malam saya. Semoga saja sup ini mampu menghangatkan sekaligus memiliki rasa yang lezat. Sambil menunggu, saya menikmati jeruk hangat yang telah disajikan ke meja saya. Itung-itung sambil mengurangi perasaan dingin sebelum mencicip sup tersebut.

Tak lama kemudian, sup tersebut muncul. Dari penampilannya, sup ini tampak sangat menjanjikan, khususnya dengan penggunaan anglo kecil yang digunakan sebagai bagian dari penyajian. Mumpung masih hangat, saya pun langsung menyeruput kuah sup buntut ini. Rasanya yang gurih dan lezat, serta panasnya kuah ini langsung menghangatkan badan saya. Di saat yang bersamaan, kuahnya terasa sangat ringan dan menyegarkan.

Setelah itu, saya mencoba untuk mencicipi buntut gorengnya, dan ternyata rasanya tak kalah lezat dari kuah supnya. Dan jangan tanya ketika dicampurkan, perpaduan rasanya benar-benar pas. Dinginnya hawa malam tersebut langsung dihangatkan dengan semangkuk sup buntut goreng racikan Bu Menuk yang hanya dibandroll seharga Rp. 17.500 ini.

Meski tidak sepopuler tempat makan lain di Jl. Kaliurang, untuk saya warung ini terbilang wajib dicoba. Makanan lezat dengan harga yang murah, jelas bakal membuat siapapun ketagihan.

Tags : Kuliner, Jogja, Sup Buntut