Menurut saya, menu olahan daging kambing selalu memiliki penggemar yang cukup fanatik. Meminjam pendapat teman, hal ini wajar karena memang rasa daging kambing sendiri terbilang unik sehingga tak semua orang dapat menyukainya jadi jika ada orang yang menggemarinya, biasanya orang itu cukup fanatik. Keunikan rasanya inilah yang membuat orang-orang harus memilihnya. Menyukainya atau menjauhinya.

Saya sih sepakat namun tak sepenuhnya sepakat karena saya menggemari kambing namun tak fanatik. Saya hanya menyantapnya kadang-kadang saja karena memang daging kambing lebih jarang dijajakan dan terbilang cukup mahal. Atas pertimbangan itulah saya tak terlalu banyak menyantapnya. Beberapa waktu lalu, seorang teman yang kebetulan penggemar berat daging kambing mengajak saya bersantap siang. Berhubung saya sudah lama tak menyantap daging kambing dan kangen atas rasanya, saya pun menyetujuinya. Menurut cerita teman saya, gerai bernama Tengkleng Hohah yang akan kami datangi tersebut adalah gerai yang sangat populer diantara para pecinta menu kambing. Saya sendiri pernah mendengarnya namun karena lokasinya di Jl. Wonosari, Jogja saya belum pernah menyempatkan diri mengunjunginya.

Terima kasih pada teman saya yang menyempatkan diri mengajak saya mengunjungi gerai tengkleng tersebut. Setibanya di lokasi, saya mempercayakan semua pesanan pada teman saya yang saya anggap lebih senior dalam hal melahap menu kambing. Tiga menu dipesan, satu tengkleng, satu sate klathak jumbo, dan satu nasi goreng kambing. Menu tengkleng tiba terlebih dahulu. Teman saya langsung mempersilakan mencicipinya. Saya pun mencicipinya tanpa nasi, dan rasa gurih dan sensasi pedasnya langsung membuat saya terkejut. Panas, pedas, gurih, dan benar-benar memikat. Dagingnya yang cukup empuk membuat menyantap menu tengkleng ini tak serumit yang saya bayangkan. Cukup mudah untuk dinikmati meski rasa pedasnya cukup membakar. Wajib untuk dicoba oleh para penggila menu kambing. Tak lama setelah itu, menu sate klathak jumbo dan nasi gorengnya hadir di hadapan kami. Sate klathak ini benar-benar besar namun tampaknya justru hal inilah yang membuat daging kambingnya tidak merata matangnya dan menyisakan bagian-bagian yang terbilang masih cukup alot. Meski secara rasa tak terlalu bermasalah namun memang bagian-bagian yang alot ini membuat rasanya menjadi kurang. Sedangkan menu nasi goreng kambingnya masuk dalam kategori menggugah selera dan harus dicicipi. Sederhana namun lezat.

Bersantap di gerai ini berarti bertemu dengan para penggila menu-menu kambing yang rata-rata menjadikan gerai ini sebagai jujugan untuk bersantap. Saya yang bukan penggemar berat pun merasa terpuaskan dengan menu-menu yang saya santap. Ngga rugi deh meski secara lokasi sedikit keluar dari pusat kota Jogja.

Tengkleng Hohah

Jl. Wonosari KM. 7, Jogja

10.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Tengkleng, Sate Klathak, Kambing, Tongseng