Pertama kali melihat nama rumah makan yang terletak di daerah Wirobrajan (tepatnya 200 meter timur perempatan Wirobrajan), saya cukup terganggung karena namanya terbilang cukup kasar, Pecun. Entah mengapa, sejak saat itu rumah makan yang menyajikan menu mie ini justru terekam di otak saya.

Dengan alasan untuk menghilangkan rasa penasaran saya tersebut, saya pun memutuskan untuk mengunjunginya bersama seorang teman. Saya tidak memiliki harapan apapun pada rumah makan ini. Saya hanya ingin menghilangkan rasa penasaran saya. Setelah tiba di lokasi, saya melihat tumpukan wadah dimsum, dan saya pun memesan dimsum sebagai menu pembuka makan siang saya. Dengan cepat dimsum berisi jamur, ayam, dan udang tersebut disajikan di hadapan saya. Rasanya ringan, gurih, dan menyegarkan. Ukurannya yang tak terlalu besar pun membuatnya sangat pas disantap sebagai pembuka.

Berhubung rasa yang ditawarkan tak mengecewakan, saya pun memesan satu porsi Mie Pecun Maniac. Menu ini merupakan menu mie dengan tingkatan pedas tertinggi. Hal ini terbukti ketika menu tersebut muncul di hadapan saya. Warnanya yang merah dengan aroma pedasnya yang seketika mendominasi membuat saya sedikit keder juga. Saya pun memberanikan diri untuk menyantapnya. Rasa pedasnya yang membakar langsung membuat keringat saya menetes. Rasa gurih serta isian udang dan telurnya memberi sedikit jeda pada rasa pedasnya. Tekstur mie yang digunakan mengingatkan saya pada mie instan kemasan yang banyak dijual di minimarket namun rasanya telah dimodifikasi sehingga menciptakan kelezatan rasa yang berbeda dengan mie instan pada umumnya.

Menu ini tak saja lezat namun juga berhasil memberi tawaran baru dalam menikmati mie instan. Rasa pedasnya yang maksimal serta rasa gurihnya yang ngga sekedar bumbu dasar mie instan membuat Mie Pecun ini memiliki keunikan yang wajib untuk dicoba.

Mie Pecun

Jl. R.E. Martadinata, Wirobrajan, Jogja

11.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Mie, Dimsum