Ketika melintas di Jl. Kaliurang KM. 13, Jogja, saya melihat sebuah gerai semacam coffee shop yang sebelumnya tidak pernah saya lihat. Berhubung saya sedang mencari suasana baru, akhirnya saya pun memutuskan untuk mampir di gerai yang berada di kompleks ruko tersebut.

Kene, itulah nama yang tertulis di dinding gerai ini. Awalnya saya menduga jika gerai ini adalah gerai yang mengikuti tren kopi-kopian yang sedang sangat populer di Jogja. Rupanya dugaan saya salah. Tak ada pilihan jenis kopi single origin atau tawaran berbagai manual brew yang biasa ditawarkan di gerai kopi. Ketika saya melihat menunya, justru saya menemukan menu-menu berbahan mie instan dan menu seblak kuah. Di ujung bawah menu tersebut tertulis Warmindo, yang artinya gerai ini merupakan salah satu gerai yang menjajakan beberapa menu berbahan mie instan layaknya kebanyakan warung burjo. Meski begitu, ada satu menu yang berbeda dari racikan mie di gerai ini, yaitu mie selai kacang. Tanpa pikir panjang, saya pun segera memesan seporsi mie selai kacang ini dan seporsi seblak kuah.

Mie selai kacang ini hadir dengan penampilan yang tak berbeda dari menu mie goreng instant pada umumnya. Begitu disantap, baru saya mengetahui perbedaannya. Dibalik rasa gurih mie instan goreng terdapat rasa selai kacang yang melumuri setiap sulur. Ketika pertama kali membaca menu, saya merasa rasa ini pasti janggal namun setelah dicoba sebenarnya tidak terasa terlalu bermasalah. Rasa selai kacang yang sebenarnya memiliki karakter gurih ini terasa cukup pas dan memberi kekayaan rasa pada menu mie instan ini. Perpaduan rasa ini tidak terlalu aneh dan cenderung cukup pas di lidah. Selain memesan menu mie selai kacang, saya juga memesan seporsi seblak kuah. Seblak sendiri sebenarnya adalah menu khas Bandung yang terbuat dari semacam kerupuk namun belum matang. Berbeda dengan seblak yang biasanya dihadirkan dalam wujud nyemek, seblak versi Kene dihadirkan dengan kuah dan telur menyerupai bakmi godog. Rasa kuahnya yang gurih, dan seblaknya yang kenyal terasa pas di lidah. Tidak istimewa namun cukup lezat ketika disantap.

Hal yang membuat saya terkejut setelah mampir ke gerai ini adalah saya tak menyangka jika gerai ini justru mengadaptasi warmindo ketimbang coffee shop. Keberaniannya menghadirkan rasa yang unik seperti mie selai kacang pun membuat saya cukup terpana. Lokasinya yang berada di kawasan padat mahasiswa sepertinya membuat strategi ini cukup pas.

Kene

Jl. Kaliurang KM. 13, Jogja

16.00 – 24.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Mie, Mie Kacang, Seblak