Hawa dingin memang sedang menyelimuti kota Jogja. Hawa dingin yang terasa di area pusat kota ini rupanya masih terasa lebih hangat jika dibandingkan dengan hawa di Jogja bagian utara. Hawa dingin di Jogja bagian utara, yang memiliki ketinggian lebih tinggi dibanding pusat kota membuatnya terasa lebih menusuk.

Malam itu kebetulan saya sedang berkunjung ke rumah seorang teman yang berada tak jauh dari kampus terpadu UII, Jogja atau berada di Jl. Kaliurang KM. 14, Jogja. Setelah asyik mengobrol di dalam rumah yang terbilang cukup hangat, saya pun harus segera pulang. Keluar dari rumah membuat saya tersadar jika hawa malam di luar terasa dingin dan bisa membuat badan kedinginan. Dengan baik hati, teman saya tersebut mengajak saya untuk bersantap malam terlebih dahulu. Dia mengajak saya ke sebuah gerai yang menurutnya dapat menghangatkan badan. Saya pun menyetujui ajakan teman saya tersebut, dan kami pun meluncur ke gerai Mie The Demit yang berada tiga rumah selatan gerbang masuk kampus UII Terpadu.

Gerainya yang kecil membuatnya tampak hangat. Beberapa pengunjung yang ada di dalam gerai itupun berhasil membuat gerai ini terasa sedikit lebih hangat. Nama menu-menu di gerai ini menggunakan nama-nama hantu seperti Kuntilanak, Genderuwo, dan lain-lain. Nama-nama ini cukup membingungkan, tapi yang pasti kami memesan satu porsi mie dengan keju dan bakso-sosis bakar, serta satu porsi menu dengan sosis potong. Menu ini disebut teman saya menghangatkan karena level pedasnya benar-benar maksimal. Setidaknya inilah yang saya rasakan ketika saya mencicipi menu pesanan saya. Sebenarnya hanya ada dua hal yang menarik dari menu di gerai ini, yaitu rasa mienya yang dicampur dengan mayonais. Rasa mayonais ini menghadirkan rasa yang creamy pada menu mie instan ini. Hal berikutnya yang menarik adalah rasa pedasnya yang memang membakar. Rasa pedasnya benar-benar membakar dan membuat badan langsung terasa panas. Sangat pas disantap di tengah hawa dingin malam di utara Jogja. Perpaduan rasa pedas dan creamy ini rupanya menghasilkan paduan rasa yang cukup menarik ketika menyantap menu mie ini. Lebih dari sekedar mie instan biasa.

Rasa yang pedas nan menghangatkan, harga yang ringan di kantong, dan tempatnya yang strategis membuat gerai ini memang ramai dikunjungi mahasiswa. Tempat yang tepat untuk menghalau hawa dingin dan rasa lapar setiap saat. Setelah selesai bersantap, badan pun siap untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.

Mie The Demit

Jl. Kaliurang KM. 14 (tiga rumah selatan gerbang kampus UII Terpadu), Jogja

15.00 – 22.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Mie, Pedas