Biasanya, saya menemukan sambal-sambal yang terbilang istimewa di warung atau rumah makan yang memiliki spesialisasi dalam menu ayam goreng ataupun bebek goreng. Cukup jarang ada tempat yang memang secara spesifik menyebut dirinya spesialis sambal. Dan ketika saya mencari tempat yang dikenal dan memperkenalkan dirinya sebagai penjaja sambal, maka saya pun langsung teringat Sambal Bawang Bu Santi.

Yup, warung yang terletak di Jl. Raya Babarsari ini benar-benar terkenal karena sambalnya. Konon racikan Bu Santi ini mampu melelehkan setiap orang yang menyantapnya. Berhubung penasaran, saya pun langsung menuju warung yang jadi jujugan mahasiswa tersebut. Dan sesampainya disana, saya pun terpaksa harus mengantri dan bersaing dengan para mahasiswa yang sedang mencari makan siang.

Saya pun memutuskan memilih ikan nila goreng sebagai lauk sekaligus teman sambal bawang yang telah saya pesan.  Sambil menunggu, saya pun mempersiapkan tisu untuk persiapan ketika menyantap sambal yang terkenal super pedas ini. Tak lama kemudian, pesanan saya pun datang. Dengan perlahan-lahan, saya mencuil ikan nila tersebut dan menyantapnya bersama sambal bawangnya. Dan perlahan pun saya merasakan keringat saya mulai muncul di dahi saya.

Rasanya benar-benar pedas. Alih-alih membuat saya kapok, pedasnya sambal ini justru membuat saya semakin bernafsu. Kesegaran serta kelezatan sambal ini benar-benar membuat lauk apapun yang disantap bersamanya terasa lezat. Belum lagi sensasi wanginya, benar-benar membuat ketagihan. Tak peduli muka saya yang sudah tampak kepedasan, saya pun cuek menghabiskan sambal ini hingga ke suapan terakhir.

Sambal Bawang Bu Santi ini benar-benar berhasil memuaskan saya, sekaligus membuat saya meleleh kepedasan. Tak heran jika warung ini percaya diri menjajakan sambalnya dan terkenal di kalangan pecinta pedas.

Tags : Kuliner, Jogja, Sambal