Setelah beraktifitas seharian di area Jl. D. I. Pandjaitan, Jogja tanpa terasa waktu sudah berganti malam. Dengan semua kesibukan yang mengisi hari saya, saya hampir lupa jika sudah waktunya makan malam. Sembari pulang, saya pun memutuskan untuk bersantap terlebih dahulu.

Saya sudah mengincar sebuah rumah makan yang terletak tak terlalu jauh dari area saya berada, yaitu Bakmi Surabaya Cak Kun. Menurut beberapa teman saya, rumah makan itu menyajikan menu bakmi yang lezat dan cukup wajib untuk dicoba. Berhubung saya pulang sedikit kemalaman, sepertinya pas dengan jam buka rumah makan ini. Saya pun mencoba melintas di depannya, dan ternyata rumah makan tersebut telah buka. Meski masih cukup dini untuk bersantap malam namun rupanya rumah makan ini sudah ramai dengan pengunjung. Saya pun bergegas masuk ke dalam bangunan sederhana bernuansa merah ini. Setelah masuk dan membaca menu yang tertempel di dindingnya, saya pun memutuskan memesan seporsi bakmi goreng dan nasi goreng yang masing-masing dikenai harga Rp. 13.000 saja.

Setelah bergulat dengan aroma yang memikat dari tempat memasak menu-menu masakannya, akhirnya saya dapat mendapatkan menu yang telah saya pesan. Kedua menu ini hadir dalam ukuran yang cukup besar. Menu nasi goreng saya santap sebagai pembuka santap malam saya. Jika dilihat dari wujudnya, nasi goreng ini dimasak dengan gaya Chinese food yang cenderung kering dan gurih. Dugaan saya ini rupanya benar. Meski karakternya kering bukan berarti menu ini tidak memikat. Secara rasa, menu nasi goreng racikan Cak Kun ini terasa mantap dan pas di lidah. Komposisi rasa gurih, manis, dan sedikit pedasnya terasa seimbang. Menu berikutnya, bakmi gorengnya terasa lebih mantap. Rasa gurih dan pedasnya benar-benar membuat saya langsung jatuh cinta. Rasa yang ditawarkan oleh bakmi Surabaya ini cukup berbeda dengan Bakmi Jawa. Rasanya yang cenderung gurih dan pedas membuat menu ini memiliki kemantapan rasa yang berbeda dari bakmi Jawa yang cenderung manis. Rasa suwiran ayamnya pun cenderung lebih tasty, seolah telah dibumbui pedas ketika dimasak pertama. Ketika disuwir dan dicampurkan dengan bakminya, rasa ayamnya berpadu dengan sangat pas.

Meski memiliki rasa yang lezat dan memikat, rupanya saya ak sanggup menghabiskan kedua menu ini karena ukurannya yang besar. Saya pun memutuskan untuk membawa sisa yang masih cukup banyak karena masih menginginkannya nanti jika lapar menyerang di tengah malam. Bakmi racikan Cak Kun memang ngangenin.

Bakmi Surabaya Cak Kun

Jl. D. I. Pandjaitan, Jogja

17.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bakmi, Bakmi Surabaya, Bakmi Goreng, Nasi Goreng