Di tengah perjalanan siang yang panas, saya merasa perlu berhenti sejenak untuk istirahat dan makan siang. Ruas Jl. Mataram yang padat membuat siang ini terasa semakin berat, akhirnya saya pun memutuskan berhenti di sebuah rumah makan bernama Soto Rawon Mataram.

Setibanya di dalam, saya langsung memesan kedua menu tersebut. Meski memesan dua menu, saya memutuskan hanya memesan satu nasi agar perut tidak terlalu kenyang. Setelah melayani beberapa pengunjung yang sudah datang terlebih dulu sebelum saya, dengan sigap,kedua menu ini pun segera diracik oleh bapak yang berjualan seorang diri. Jujur, untuk hitungan warung mungil yang tak populer, pengunjung di warung ini cukup banyak dan selalu berganti. Tanpa menunggu lama, kedua menu seharga Rp. 10.000 per porsi ini hadir di hadapan saya.

Menu soto menjadi santapan pertama saya. Warnanya yang bening kekuningan sekilas membuat saya merasa jika rasanya akan sedikit hambar namun rupanya dugaan saya salah. Rasa soto yang terlihat bening ini terasa begitu gurih, kaya akan rasa rempah dan mantap. Selain itu, irisan dagingnya yang besar dan lembut membuat menu ini terasa selevel lebih lezat dari ketika saya menyantapnya di suapan pertama. Meski terbilang tak populer, kelezatan soto ini rupanya terbukti dengan kehadiran banyaknya pengunjung di siang ini. Selain mencicipi menu sotonya, saya pun memesan seporsi rawon yang tak kalah memikat. Secara rasa, rasa gurih rawon ini memang terbilang kalah mantap dibandingkan dengan sotonya namun secara keseluruhan, rasanya seimbang. Dagingnya yang dipotong menyerupai dadu dan dibumbu terlebih dahulu membuat teksturnya jauh lebih lembut dan memiliki rasa gurih yang unik.

Kedua menu ini memang terbilang menu yang panas tapi sepertinya cukup pas untuk disantap di siang yang panas ini. Setelah bersantap di rumah makan ini, saya pun kembali siap meluncur di jalanan Jogja yang cukup panas dan padat ini.

Soto Rawon Mataram

Jl. Mataram, Jogja

10.00 – 20.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Jawa Timur, Soto, Rawon