Dulu, area Pakem, tepatnya di jalan kecil tempat dimana kopi klothok berada adalah area yang relatif sepi. Kini, di sepanjang jalan yang tak terlalu panjang tersebut sudah menjelma menjadi sederetan gerai makan yang tampak menjanjikan. Di kala liburan, gerai-gerai ini sangat ramai dikunjungi wisatawan, baik dari Jogja maupun kota-kota lainnya.

Beberapa waktu yang lalu saya kembali mengunjungi area ini. Setidaknya ada dua gerai baru yang belum saya ketahui keberadaannya sebelumnya. Di antara kedua gerai tersebut, saya memilih untuk berhenti di gerai yang bernama Sop (bukan) Janda. Maklum, saat itu hari sudah gelap dan musim mbediding sudah tiba. Saya membutuhkan sedikit kehangatan di tengah hawa dingin Jogja bagian utara ini. Secara bangunan, gerai ini menawarkan suasana yang cukup menarik. Tradisional namun ada sentuhan kekinian di dalamnya. Untuk menu, gerai ini tidak menawarkan menu yang cukup beragam. Setidaknya hanya ada sekitar lima menu makan besar yang ditawarkan. Diantara menu yang terbatas tersebut, kami memesan tiga menu makanan, yaitu sop (bukan) janda, sate sapi goreng, dan sate maranggi.

Saya memulai bersantap malam dengan mencicipi menu sopnya terlebih dahulu. Kuahnya yang bening ini terlihat sedikit menipu karena meski terbilang bening, rasa yang ditawarkan terasa pedas dan mantap. Perpaduan panasnya kuah, dan rasa pedasnya langsung memberikan efek kejut yang menghangatkan badan. Daging iganya yang sangat lembut pun menambah kelezatan dan kemantapan rasa dari semangkuk sop ini. Untuk sedikit meredakan rasa pedasnya, saya pun beralih ke menu sate marangginya. Daging sapi yang diolah dengan rasa rempah dan manis ini terasa begitu memikat. Rasa manis-gurihnya yang memanjakan lidah, serta sambal tomatnya yang pedas-segar ini terasa begitu saling melengkapi. Menu ini berhasil menghadirkan rasa yang kaya. Meski bukan menu andalan, menu ini cukup wajib untuk dicicipi. Menu terakhir yang saya cicipi adalah sate goreng sapi. Menu ini juga termasuk menu yang lezat meski tak selezat kedua menu lainnya. Menu ini menawarkan rasa yang gurih. Rasa gurih ini berpadu dengan pas dengan sambal irisan tomatnya yang memberikan rasa pedas dan segar. Untuk saya, menu ini lezat tapi termasuk menu yang kerap saya temui dengan nama semaca oseng-oseng daging sapi.

Meski terbilang baru dan belum terlalu dikenal, gerai ini masuk dalam kategori gerai yang menjanjikan. Secara rasa, harga, dan suasana, Sop (Bukan) Janda ini dijamin akan memuaskan, dan tentunya menghalau hawa dingin yang kerap menyerang di Jogja bagian utara ini.

Sop (Bukan) Janda

Pakem, Jogja

10.00 – 22. 00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Sop, Sate Maranggi, Sate Goreng