Bubur Ayam Jakarta Mas Aras, Bubur Ayam dan Nasi Bali Penyelamat Pagi
“Mau sarapan apa nih?” tanya saya pada pasangan saya. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang selalu hadir di setiap pagi, khususnya di hari libur atau hari dimana pagi terasa lambat dan tidak diburu kerjaan. Tak jarang jawaban yang dilemparkan ini hilang begitu saja. Tanpa ada jawaban pasti, dan berakhir memakan makanan apapun yang ada di kulkas kami.
Pagi ini sedikit berbeda. Sepertinya dia teringat jika ada sebuah warung bubur ayam yang dulu hampir kami kunjungi namun karena kesiangan warung tersebut sudah menjual habis dagangannya. Ia tiba-tiba teringat warung itu, dan memutuskan mengajak saya ke warung tersebut. Lokasinya yang tak jauh pun membuat saya bersemangat. Maklum, pagi hari dan perjalanan jauh bukanlah hal yang saya gemari. Kami pun menggunakan pakaian seadanya dan mengendarai motor menuju warung yang berada tak jauh di perempatan Hayam Wuruk, Jogja tersebut. Motor kami parkir tepat di depan tenda mungil warung ini. Seorang pria muda yang berjaga sepertinya mengenali kami, sepasang pengunjung yang terlambat dan gagal menikmati menu bubur racikannya. Kami pun duduk dan memesan seporsi bubur ayam Jakarta, dan seporsi nasi Bali sebagai sarapan kami.
Semangkuk bubur Jakarta yang telah diinginkan oleh pasangan saya pun tiba di meja. Isiannya yang lengkap khas bubur Jakarta membuat menu ini sebenarnya terlihat sama saja dengan menu-menu bubur pada umumnya. Rasa kuah kuningnya yang cukup gurih membuat menu ini terasa semakin lezat. Menu saya pun tiba tak lama setelah hadirnya bubur ayam tersebut di meja. Tiba-tiba pasangan saya melihat ke arah makanan saya dan mengambil sedikit ayam suwir bumbu Bali yang menjadi bagian dari menu pesanan saya. Tiba-tiba ia meracik sendiri seolah ia menemukan ramuannya sendiri.
“Wah, kayaknya lebih enak nih kalo makenya ayam Bali-nya”, ujarnya sambil menyantap makanannya. Tanpa ragu-ragu, ia pun menyarankannya pada penjualnya yang meracik menu tersebut. Penjuanya pun tersenyum dan seolah menyetujui saran tersebut.
Rasa ayam Bali-nya yang pedas memang lezat. Rasa pedas, gurih, dan sedikit sentuhan manis ini membuat menu nasi Bali yang sederhana ini menjadi menu yang cukup lezat. Kelezatan ayamnya memang akan membuat menu sederhana jadi berbeda, dan tentu saja menu bubur yang standar pun mendadak akan menjadi istimewa dengan kehadiran ayam ini.
Bubur Ayam Mas Aras
Jl. Gadjah Mada (timur perempatan Jl. Gadjah Mada – Jl. Hayam Wuruk), Jogja
06.30 – 10.00 WIB
Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.
Bubur Ayam Jakarta Mas Aras, Bubur Ayam dan Nasi Bali Penyelamat Pagi
(Dito/DISKON.com)
Lokasi:
Nama Resto : Bubur Ayam Mas Aras
Alamat :Jl. Gadjah Mada (timur perempatan Jl. Gadjah Mada – Jl. Hayam Wuruk), Jogja
Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 10.000,-
Jam Operasional : 06.30 – 10.00 WIB
Rating :
Latitude: | Longitude: |
Tags : Kuliner, Jogja, Bubur, Bubur Ayam, Nasi Bali
Komentari kuliner ini