Memulai hari dengan menyantap bubur ayam itu sepertinya ngga pernah salah, apalagi kalau buburnya lezat. Baru-baru ini, saya menemukan sebuah warung bubur ayam Jakarta yang memiliki rasa yang lezat, yaitu Bubur Ayam Karunia. Warung bubur yang terletak di utara Universitas Kristen Duta Wacana, Jogja, ini saya temukan karena pada saat itu saya melihat deretan motor yang parkir di sepanjang warung tersebut.

Pertama kali melihatnya, saya sih biasa saja tapi karena warung ini secara konsisten ramai terus di pagi hari, saya pun jadi penasaran. Dengan niatan mampir ke warung tersebut, saya memutuskan untuk berangkat kantor lebih pagi dan membiarkan perut masih kosong. Tepat pukul 07.30 WIB, saya tiba di warung yang sudah ramai pengunjung tersebut. Saya pun langsung masuk dan memesan seporsi bubur ayam lengkap seharga Rp. 8.000 tersebut. Sambil menanti, saya pun menanti meja yang tampak penuh oleh pengunjung tersebut.

Akhirnya tiba juga seporsi bubur ayam yang sudah saya nantikan. Jujur, memang secara penampilan, hampir semua bubur ayam itu tampak sama. Salah satu cara saya membedakannya adalah berdasarkan tingkat kekentalan buburnya serta rasa kuah pendampingnya. Nah, di warung ini, meski penampilannya biasa saja namun tingkat kekentalan buburnya terbilang cukup kental sehingga ketika dicampur dengan kuah kuningnya yang gurih (tapi tidak terlalu asin) ini terasa begitu pas di mulut. Lembut dan gurih.

Ketika disantap bersama berbagai isiannya yang berupa suwiran ayam, kerupuk, kacang kedelai, dan daun bawang, bubur ini terasa lezat. Sederhana namun memikat. Memang menyantap menu bubur di pagi hari ini sepertinya ngga pernah gagal. Selalu berhasil membangkitkan mood yang baik, khususnya dengan bubur yang lezat seperti racikan Warung Karunia ini.

Tags : Kuliner, Jogja, Bubur Ayam