Perburuan sarapan kali ini membawa saya ke daerah Jl. Cendrawasih, Demangan Baru, Jogja. Ruas jalan yang jika sore hingga malam ramai dipenuhi hingar-bingar khas distro ini memang terlihat lengang di pagi hari. Hanya ada satu-dua toko saja yang buka sejak pagi.

Diantara deret toko baju ini saya menemukan sebuah tempat bernama Bubur Liong. Lokasinya yang berada di depan sebuah distro tidak membuat gerai ini mudah dikenali. Untung saja saya berhasil membaca namanya sehingga saya pun bisa tahu dan memutuskan untuk bersantap di gerai tersebut. Menu yang ditawarkan oleh gerai ini memang sedikit, dan saya pun memutuskan memesan seporsi bubur ayam dengan tambahan lauk berupa gyoza dan chicken wing.

Menu bubur ini rupanya tidak disajikan dengan tambahan kuah seperti biasanya. Secara isian, bubur ini terbilang cukup lengkap karena selain terdiri dari potongan ayam, menu ini juga berisi potongan cakwe, kacang, dan bonus bakso goreng. Meski tak disajikan dengan kuah, bubur ini terasa lembut dan gurih. Potongan ayamnya yang terbilang banyak ini menghadirkan rasa manis nan gurih yang lezat dan pas untuk disantap bersama buburnya. Setiap isiannya berhasil memberi kekayaan rasa pada semangkuk bubur sederhana ini. Bakso goreng yang menjadi bonus dari menu bubur ini pun terbilang lezat. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih membuat menu bubur ini semakin lezat. Tak lupa menu gyoza dan sayap ayamnya pun membuat santap pagi saya kali ini terasa banyak dan kaya.

Gerai makanan di daerah ini konon katanya terbilang datang dan pergi. Dengan standar rasa yang dikedepankan oleh Bubur Liong, sepertiny gerai ini bisa bertahan di tengah gempuran harga sewa yang mahal dan banyaknya bermunculan gerai makan baru.

Bubur Liong

Jl. Cendrawasih, Demangan Baru, Jogja

08.00 – 21.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bubur, Bubur Ayam