Salah satu menu yang selalu berhasil menyelamatkan saya dari kelaparan di pagi hari adalah bubur ayam. Selain karena menu ini memang banyak dijajakan di berbagai tempat pada pagi hari dan memiliki karakter rasa yang ringan, menu ini pun diracik tanpa memerlukan waktu yang lama. Sangat pas dengan suasana pagi hari saya yang kerap terburu-buru.

Beberapa waktu yang lalu, secara random saya mampir ke sebuah warung bubur ayam bernama Bubur Ayam Bang Udin yang terletak di Timoho atau di seberang kampus APMD, Timoho, Jogja. Warung makan ini sangat kecil dan terselip di hiruk-pikuk ramainya jalanan. Meski begitu, di dalam warung semi-permanennya yang mungil tersebut tampak beberapa orang tengah bersantap pagi.Tak banyak namun cukup memenuhi warungnya yang kecil tersebut. Saya pun memutuskan masuk dan memesan seporsi bubur ayam untuk sarapan. Tak lupa saya mengambil dua tusuk sate jeroan yang tersaji di meja sebagai tambahan lauk.

Dengan cepat tangan Bang Udin memasukkan satu per satu isian bubur ke dalam mangkuk. Tak sampai lima menit, menu saya sudah siap untuk disantap. Penampilannya tak berbeda dengan penampilan bubur pada umumnya. Isiannya yang terdiri dari potongan cakwe, kacang kedelai, daun bawang, ayam, dan telur tampak mengisi menu ini. Hal yang membedakan dari menu bubur ini adalah kuahnya yang sudah disajikan bersama buburnya, dan jenis ayamnya yang tampaknya sudah dibumbu terlebih dahulu. Bukan sekedar suiran ayam biasa. Saya pun langsung mencicipi menu ini, dan memang kelebihan dari bubur ayam racikan Bang Udin ini terletak pada kuah dan ayamnya. Kuahnya yang gurih dan terasa sedikit berempah memberikan sentuhan berbeda pada menu bubur ayam itu. Sedangkan potongan ayamnya yang sebelumnya telah dibumbu gurih nan manis ini menghadirkan kekayaan rasa yang jarang saya temui di bubur ayam lainnya. Kedua hal ini membuat menu bubur ayam ini beda dari biasanya, dan isian lainnya melengkapi kelezatan bubur ayam ini. Bubur sederhana dengan rasa yang memikat.

Seporsi bubur ini berhasil membuat perut saya terisi dan cukup kenyang. Karakter rasanya yang ringan membuat saya terisi dan kenyang tanpa membuatnya terasa berat. Keputusan iseng saya mamir ke gerai bubur ini ternyata berakhir dengan kepuasan. Emang ngga salah membuka hari dengan menu bubur, apalagi bubur racikan Bang Udin.

Bubur Bang Udin

Timoho (Seberang Kampus APMD Timoho), Jogja

07.00 – 11.00 WIB

Tags : Kuliner, Jogja, Bubur, Bubur Ayam