Wisata Kuliner Jogja

Wisata Kuliner Jogja

Home » Cafe

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Peacock Coffee

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Peacock Coffee Jogja

Tiga orang dari dua generasi yang berbeda berkumpul di sebuah gerai kopi untuk mengerjakan kerjaan-kerjaan yang tertunda karena liburan. Saya dan pasangan saya mengerjakan beberapa proposal yang sudah mencapai titik akhir waktu pengerjaan. Kami belum memulai meski tenggat waktu tak lebih dari 48 jam lagi.

Satu orang lainnya adalah adik saya yang bekerja secara formal di sebuah bank. Ia tinggal di Jakarta seperti kebanyakan orang di Indonesia. Ia belum lama lulus namun karirnya memang meluncur cepat seperti roket. Kesetiaan serta kepiawaianny dalam bekerja membuatnya berpindah-pindah tempat ataupun jabatan tanpa kesulitan apapun. Di tengah pekerjaan kami bertiga, tiba-tiba kami membicarakan tentang masa depan. Kami yang konon memilih jalan yang lebih bebas mulai membicarakan arah yang sedang kami tuju. Arah yang sejujurnya tak mudah untuk dilihat namun kami yakin keberadaannya. Di tengah penjelasan kami tentang arah dan harapan kami tersebut, adik saya mendadak menanyakan tentang berbagai hal yang untuk kami adalah pembicaraan yang tak terbayangkan akan muncul dari seorang adik yang selalu kami anggap kecil.

Ia memulainya dengan membahas tentang investasi dengan cara yang sangat terperinci. Tentu tak mengejutkan untuk mendengar hal-hal berbau investasi dari seseorang yang bekerja di bank namun hal ini terasa aneh ketika kami mendengarnya dari seorang adik yang masih kami ingat betul bertapa merepotkannya ketika ia, yang saat itu masih berseragam putih-biru itu minta dijemput sepulang sekolah. Kami lupa jika ia telah membesar, menjadi dewasa, dan fasih membicarakan masa depan dengan bahasa-bahasa perbankan yang sudah sangat ia kuasai. Kami, yang di satu titik masih berjalan di tanah yang lembek, ia terlihat berjalan di jalan aspal yang lurus. Mantap, dan yakin. Pembicaraan seputar investasi ini pun berlanjut cukup lama, mulai dari membuka bisnis, menyimpannya di bank dalam bentuk deposito, serta bermain di beberapa perusahaan dengan menanamkan saham. Satu per satu dibahas dengan bahasa yang mudah, setidaknya untuk saya yang tidak paham sama sekali perihal investasi.

Meski pembicaraan belum selesai, kami memutuskan untuk berhenti dan kembali bekerja. Kembali ke kenyataan bahwa kami harus mencari uang, dan tak bisa berlama-lama mengobrol karena tenggat waktu semakin dekat. Kami duduk di meja yang sama, dengan tekanan pekerjaan yang nyaris sama namun umur yang berbeda. Sedikit tidak menyangka akan ada di posisi seperti ini mengingat ia selalu dianggap sebagai adik kecil di rumah kami.

 

*Meski dalam berbicara ia sudah fasih membicarakan hal-hal yang untuk saya masuk dalam kategori obrolan rang dewasa namun setidaknya masih ada hal-hal yang membuatnya terlihat seperti ia di masa kecil; secangkir penuh es krim yang bercampur kopi, serta waffle yang berbalut coklat menjadi pesanannya siang itu.

Buat toko online cuma 20 detik! Hanya Rp 99ribu/bulan. Coba sekarang GRATIS 15 hari. Kunjungi Jejualan Jasa Pembuatan Toko Online.

Cerita-Cerita dalam Sebuah Gerai Kopi: Peacock Coffee

(Dito/DISKON.com)


Lokasi:

Nama Resto : Peacock Coffee

Alamat :Jl. Palagan Tentara Pelajar, Jogja

Harga Per Porsi makan dan minum : Rp 22.000,-

Jam Operasional : 24 jam

Rating :

Latitude: Longitude:

Tags : Kuliner, Jogja, Kopi, Coffee, Nongkrong, Coklat Mocha, Chocolate Milk, Waffle


Komentari kuliner ini


© 2013 MakanJogja.com | Wisata Kuliner Jogja | Kontak Tim Makanjogja | hosted by IDwebhost Page loaded in 0.0509 second.